JAKARTA: Penyakit diabetes kini dianggap sebagai si global killer karena disinyalir menyebabkan kematian jauh lebih banyak daripada virus HIV/AIDS.Diabetes membunuh lebih dari 3,8 juta orang per tahun, atau setara dengan satu kematian dalam 10 detik. Penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi paling serius, seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, kerusakan lever, stroke, hingga kebutaan."Penelitian terbaru menyebutkan bahwa orang dengan penyakit diabetes memiliki risiko kematian dua kali lipat akibat serangan jantung dan stroke," kata Pradana Soewondo, Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, dalam Seminar IDI, Pengelolaan diabetes terkini dengan tema Waspadai si global killer, di Jakarta, baru-baru ini.Dalam seminar yang diadakan oleh RS Premier Jatinegara bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Jakarta Timur dalam rangkaian Hari Diabetes Sedunia itu, Pradana menuturkan penderita diabetes dinilai mempunyai risiko kematian 25% lebih tinggi akibat kanker.Walau belum diketahui secara pasti bagaimana diabetes meningkatkan risiko tersebut, ujarnya, namun kadar gula darah tinggi dan peradangan, dicurigai sebagai penyebab utamanya, yang disinyalir mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, bahkan kanker."Jumlah penderitas diabetes di Indonesia bertambah 150-200 orang setiap hari. Itu berarti setiap 6 menit bertambah 1 orang. Pada tahun-tahun mendatang jumlah itu akan terus meningkat dengan prevalensi penderita, yaitu orang-orang usia produktif di perkotaan," kata Konsultan Endokrin dan Metabolik Diabetes dari RS Premier Jatinegara ini.Untuk mengatasi hal itu, katanya, masyarakat perlu mencegahnya dengan diet dan mengatur pola makan, kebiasaan buruk merokok dihentikan, jangan minum alkohol, dan berat badan berlebih dihindari."Lakukan olahraga rutin, karena olahraga mampu menurunkan kadar gula darah sekitar 10-15%, ujarnya.Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah, merupakan golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah, sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh.Organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.Di seluruh penjuru dunia penderita diabetes terus mengalami peningkatan tajam. Pada 1985 diperkirakan hanya 30 juta penduduk dunia yang menderita diabetes. Lebih dari satu dekade berikutnya, jumlah ini telah meningkat menjadi lebih dari 150 juta orang.Menurut International Diabetes Federation, saat ini penyakit diabetes telah menjadi permasalahan kesehatan publik secara global dengan jumlah penderita tercatat lebih dari 285 juta. Peningkatan terbesar dikhawatirkan akan teradi di Negara-negara berkembang.Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada 2030 ada 21,3 juta penduduk Indonesia yang akan terserang diabetes mellitus.Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2-PL) Kementerian Kesehatan,s menuturkan saat ini Indonesia menduduki rangking empat dunia untuk kasus diabetes setelah India, China, dan Amerika Serikat.Menurut Tjandra, angka kematian penderita diabetes kelompok umur 45-54 tahun di daerah perkotaan mencapai 14,7%, dan di pedesaan sekitar 5,8%. Dan yang menakutkan lagi bayi dan anak-anak juga banyak terserang diabetes. (ea)
Hati-hati, diabates lebih membunuh ketimbang jantung & stroke!
JAKARTA: Penyakit diabetes kini dianggap sebagai si global killer karena disinyalir menyebabkan kematian jauh lebih banyak daripada virus HIV/AIDS.Diabetes membunuh lebih dari 3,8 juta orang per tahun, atau setara dengan satu kematian dalam 10 detik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adhitya Noviardi
Editor : Marissa Saraswati
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 menit yang lalu
Daftar Nama Ibu Kota Negara Asean Lengkap

3 menit yang lalu
Eks TNI AL Minta Balik jadi WNI, Menkum: Izin Dulu ke Presiden

39 menit yang lalu