JAKARTA: PT Sarana Multigriya Finansial telah menerbitkan surat berharga jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp205 miliar.
Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Sulistyo Budi menerangkan perseroan memberikan tingkat bunga tetap sebesar 8,2% untuk surat utang yang akan jatuh tempo pada 11 Oktober 2012 itu.
"Frekuensi pembayaran bunga dilakukan tiga bulanan di mana tanggal pembayaran bunga pertamanya 17 Januari 2012," ungkapnya dalam keterangan resminya, hari ini.
Penerbitan MTN BUMN pembiayaan perumahan tersebut merupakan yang ketiga kalinya pada tahun ini. Perseroan kali ini menunjuk PT Bahana Securities selaku arranger.
Berdasarkan catatan Bisnis, tahun ini perseroan berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp750 miliar dengan jangka waktu 3 tahun hingga 5 tahun. Untuk itu, perseroan telah menunjuk tiga penjamin emisi obligasi V/2011 yaitu PT Bahana Securities, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, dan PT CIMB Niaga Securities Indonesia.
Direktur SMF Sutomo sebelumnya menyatakan penerbitan obligasi berjaminan KPR tersebut direncanakan terbit pada bulan depan.
SMF tercatat sudah menerbitkan obligasi hingga seri III/2010 senilai Rp727 miliar pada tahun lalu dan seri IV/2011 pada April senilai Rp463 miliar. Penerbitan obligasi terakhir perseroan dibantu oleh Dana reksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisinya.
Sutomo juga mengutarakan ada surat utang jangka pendek (medium term notes) senilai Rp225 miliar yang jatuh tempo pada akhir tahun ini.
Pada semester kedua tahun depan, perseroan juga berencana kembali menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun guna menambah modal kerja dalam mendukung ekspansi pembiayaan sekunder perumahan.
Sampai dengan September, total outstanding pembiayaan KPR perseroan telah mencapai Rp3,1 triliun. SMF telah menyalurkan total outstanding penyaluran pemilikan rumah (PPR) kepada tiga bank berbasis syariah senilai Rp900 miliar, dengan perincian BNI syariah sebesar Rp200 miliar, BTN Syariah sebesar Rp400 miliar, dan Bank Mandiri Syariah Rp300 miliar. Tahun ini perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp1,2 triliun. (ln)