Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable{mso-style-name:"Table Normal";mso-tstyle-rowband-size:0;mso-tstyle-colband-size:0;mso-style-noshow:yes;mso-style-priority:99;mso-style-qformat:yes;mso-style-parent:"";mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;mso-para-margin:0in;mso-para-margin-bottom:.0001pt;mso-pagination:widow-orphan;font-size:11.0pt;font-family:"Calibri","sans-serif";mso-ascii-font-family:Calibri;mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-fareast-theme-font:minor-fareast;mso-hansi-font-family:Calibri;mso-hansi-theme-font:minor-latin;mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Oleh Herry Suhendra
JAKARTA: Empat dokter terkemuka di Indonesia, Dr.Boyke Dian Nugraha, SpOG, Dr.Lula Kamal MSc, Dr. Sonia Wibisono dan Dr.Tompi SpBP bercerita tentang perjalanan hidupnya dalam buku berjudul The Doctor-The Untold Stories.
Buku yang ditulis oleh Wahyu Hidayat ini diluncurkan Selasa 7 Juni 2011 di Hotel Gran Mahakam.Dalam buku ini mereka menceritakan kisah yang belum pernah diungkapkan sebelumnya.Boyke Dian Nugraha punya cita-cita menjadi dokter sudah tertanam sejak umur 5 tahun. Di benaknya waktu itu, kalau jadi dokter pasti tidak bakal sakit. Setahun kemudian, Boyke mengalami sendiri ibu kandungnya keguguran, sementara ayahnya sedang menjalankan tugas negara.
Namun sosok yang banyak menginspirasi Boyke untuk menjadi dokter adalah tokoh utama dalam serial Dr. Kildare yang ditayangkan TVRI waktu itu. Berwibawa, baik hati, dan heroik, dan komunikatif pada pasiennya.
Keputusannya untuk mendalami dunia entertainment pada awalnya dicibir banyak pihak, termasuk rekan-rekan sejawatnya. Tapi Boyke punya motto Apa kata orang lain tentang diriku, itu adalah urusan orang lain. Yang menjadi urusanku adalah apa kataku tentang diriku. Yang penting, katanya, dia terjun ke dunia seni bukan untuk sekadar mencari uang, tapi untuk melengkapi misi dalam mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, khususnya tentang seks yang sehat. Dan dia bahagia menjadi seorang entertaining doctor.
Sementara bagi Lula Kamal tak ada di kamusnya, cita-cita menjadi seorang dokter. Sejak SD hingga SMA, Lula lebih suka mengutak-atik angka dalam pelajaran matematika. Di dalam kepalanya, dia sudah punya niat akan melanjutkan ke jurusan Teknik Industri selulus SMA. Padahal, ibunya sangat ingin dia menjadi dokter. Kalau ada anggota keluarga yang sakit atau kena masalah kesehatan lain, setidaknya dalam keluarga ini ada yang tahu apa yang harus dilakukan, begitu alasan sang ibu.
Akhirnya, Lula terpaksa menuruti petuah sang ibu, dan dia pun menempuh studi di FK Universitas Trisakti. Perkenalannya dengan dunia hiburan adalah ketika Lula nyambi menjadi MC dan stand guide untuk mencari tambahan buat biaya kuliah. Kini, dengan menggeluti dua dunia, Lula bersyukur karena dua profesi tersebutdokter dan artisbisa saling mendukung.
Lain lagi dengan Sonia Wibisono yang dilahirkan dari pasangan dokter, dan tak heran kalau Sonia menyukai dunia kedokteran. Dia sangat antusias ketika mendengar kedua orang tuanya berdiskusi tentang masalah kedokteran, obat, dan penyakit. Itu adalah hal-hal menarik yang menjadi perhatiannya.
Kalau suaranya seperti Tompi sih tidak akan pernah bisa jadi penyanyi, kata guru kesenian Tompi mengomentari suaranya yang sember. Dan itu membuat dia tidak percaya diri pada kemampuan menyanyinya. Tapi, kenyataan berkata lain. Semua orang tahu suara seksi Tompi ketika bernyanyi.
Berbeda dengan Boyke, Lula, dan Soniadokter yang nyasar ke dunia hiburan, Tompi sebaliknya, penyanyi yang nyasar ke dunia kedokteran. Dulu, cita-citanya ingin menjadi insinyur, tapi keluarga menyarankan aku untuk menjadi dokter, kata Tompi.