Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi kredit konstruksi rumah sejahtera dibahas

JAKARTA: Realisasi kredit konstruksi yang dijanjikan oleh Kementerian Perumahan Rakyat untuk disalurkan kepada pengembang yang membangun rumah sejahtera masih menunggu proses penyelesaian draft desain skim penyaluran.Sri Hartoyo Deputi Pembiayaan Kementerian

JAKARTA: Realisasi kredit konstruksi yang dijanjikan oleh Kementerian Perumahan Rakyat untuk disalurkan kepada pengembang yang membangun rumah sejahtera masih menunggu proses penyelesaian draft desain skim penyaluran.Sri Hartoyo Deputi Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat menyatakan desain penyaluran kredit konstruksi masih dalam tahap pembahasan. Penyalurannya akan dilakukan melalui bank penyalur fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP)."PKO bank penyelenggara nanti bisa saja diamandemen, sehingga selain menyalurkan FLPP juga akan menyalurkan kredit konstruksi berbunga rendah dengan jangka waktu enam bulan hingga dua tahun," ujarnya saat dihubungi Bisnis hari ini.Komposisinya sendiri, sambungnya, masih belum dapat ditentukan. Dana FLPP masih akan diprioritaskan untuk keperluan penyaluran bagi kredit pemilikan rumah (KPR). Alokasi dana untuk keperluan kredit konstruksi masih menunggu alokasi dana bagi KPR terpenuhi secara keseluruhan. Kepala Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLUPPP) Margustienny menyatakan Kemenpera saat ini masih mengupayakan untuk mendapatkan tambahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) yang akan dialokasikan untuk keperluan kredit konstruksi. Dari dana FLPP yang diajukan oleh Kemenpera senilai Rp7,6 triliun untuk tahun ini, yang disetujui oleh DPR hanya Rp3,5 triliun. Artinya, kata dia, dana untuk keperluan kredit konstruksi masih belum sepenuhnya dapat disediakan oleh pemerintah karena masih diprioritaskan untuk penyaluran KPR.Di sisi lain, Irman Alvian Managing Director BTN menyatakan kesiapan BTN untuk menyalurkan kredit konstruksi bagi pengembang yang membangun RS. Selama ini BTN memang sudah menyalurkan kredit konstruksi bagi pengembang dengan masa tenor antara dua hingga tiga tahun. Apabila nantinya pemerintah akan menyalurkan subsidi bagi kredit konstruksi, sambungnya, maka secara teknis BTN sudah siap. Tahun ini BTN menargetkan untuk meyalurkan kredit konstruksi senilai Rp25 triliun hingga Rp35 triliun. Dia menambahkan alokasi dana yang disalurkan untuk konstruksi perumahan termasuk perumahan murah di dalamnya, jumlahnya sekitar 30%. Artinya ada dana sekitar Rp4 triliun yang akan disalurkan oleh BTN kepada pengembang untuk keperluan konstruksi perumahan.Sebelumnya Kementerian Perumahan Rakyat menyatakan akan menggenjot produksi rumah sejahtera hingga mencapai 210.000 unit. Salah satu caranya adalah dengan penyaluran kredit konstruksi kepada pengembang yang membangun RS.Pengembang yang membangun RS akan diberikan insentif berupa pemberian kredit konstruksi dengan bunga rendah. Ini diyakini oleh pemerintah akan menggenjot produksi RS karena memberikan kesempatan bagi pengembang untuk memiliki modal dalam membangun RS. (gak)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper