Apalagi, sambungnya, dalam menangani kasus penyerangan tersebut, pihak kepolisian tampak tidak sigap dengan hanya menurunakan puluhan aparat sementara warga bentrok berjumlah ratusan orang.
Padahal, isu tersebut, menurut Pram, sudah santer terdengar beberapa hari sebelumnya. Bahkan penyerangan seperti ini bukan kali pertama. "Polisi tidak betul-betul care, baru setelah meledak mereka memasang police line, ini tidak ada artinya."
Pemerintah sendiri pun menurutnya tidak cukup sekedar mengancam dan mengutuk tanpa tindakan konkret. "Pemerintah harus mengambil tindakan konkret aalagi dengan adanya korban jiwa dalam bentrokan tersebut." ujar mantan Sekjen PDIP ini.
Sementara itu, terkait adanya wacana pembubaran Ahmadiyah, menurut Pram harus dibahas lebih lanjut dengan kepala dingin. Karena persoalan Ahmadiyah tidak hanya tejadi di Banten, tetapi juga di NTB dan beberapa wilayah lainnya.
"Dalam konteks itu harus dibuka ruang dialog yang cukup luas dan melibatkan bukan hanya elemen antara ahmadiyah dengan MUI ataupun dengan ormas-ormas Islam tapi elemen ini sbg bangsa." Dan yang paling utama menurutnya ialah kinerja Presiden dan jajarannya. "Ini kan menjalankan UU dan mengawal konstitusi." (ea)