Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings: Pemangkasan Utang China Bisa Jadi Risiko ke Ekonomi Global

Pemangkasan utang China akan menjadi risiko utama di dalam pertumbuhan ekonomi Negeri Panda. Fitch Ratings mengungkapkan, pemangkasan kredit oleh China dapat memberikan dampak beruntun hingga ke ekonomi global.
./.Bloomberg
./.Bloomberg

Kabar24.com, JAKARTA – Pemangkasan utang China akan menjadi risiko utama di dalam pertumbuhan ekonomi Negeri Panda. Fitch Ratings mengungkapkan, pemangkasan kredit oleh China dapat memberikan dampak ‘beruntun’ hingga ke ekonomi global.

Adapun negara-negara yang rentan terkena imbasnya adalah negara-negara emerging market. Pasalnya, kelompok negara berkembang tersebut memiliki ketergantungan tinggi terhadap konsumsi komoditas dan dekat sekali dengan jaringan perdagangan China.

“Kampanye Beijing untuk memangkas utang dapat berujung pada perlambatan bisnis investasi,” kata Fitch, seperti dikutip Reuters, Senin (4/6/2018).

Fitch Ratings juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan melambat ke sekitar 4,5% dalam jangka menengah.

Lembaga pemeringkat utang tersebut menjelaskan, implikasi dari skenario perlambatan China kepada ekonomi global bakal signifikan meskipun tidak dramatis.

Adapun salah satu efek signifikannya adalah terhadap harga komoditas. Fitch memperkirakan harga minyak dan logam akan jatuh 5% hingga 10% dari skenario awalnya (baseline scenario). Angka tersebut memperlihatkan betapa besarnya peran China sebagai konsumen komoditas.

Sementara itu, pada April, menurut survei Reuters terhadap 72 institusi, ekonom memperkirakan pertumbuhan China akan melambat hingga 6,5% pada tahun ini dan 6,3% pada tahun depan.

Para ekonom memperlihatkan, penyeret laju pertumbuhan itu adalah karena Beijing memperpanjang pemangkasan praktik pinjaman berisikonya.

Adapun produk domestik bruto (PDB) China pada 2017 sempat berekspansi sebesar 6,9% secara ril dan 11,2% secara nominal.

Namun, pemangkasan keuangan oleh Beijing yang telah memasuki tahun ketiganya sejauh ini berhasil perlahan-lahan mendorong pemberian biaya pinjaman dan menekan alternatif pendanaan dari perbankan bayangan (shadow banking).

“Rasio utang korporasi terhadap PDB telah sangat tinggi untuk standar internasional, yaitu 168% pada 2017. Angka tersebut diperkirakan bakal terus naik lagi karena nominal pertumbuhan PDB bergerak turun menuju 8%, dari level tinggi yang tidak bisanya yaitu lebih dari 11% pada 2017,” tulis Fitch.

Fitch mengingatkan, jika pemerintah berniat menstabilkan rasio utang korporasi hingga 2022, maka tingkat pertumbuhan ekonomi nominal China dapat jatuh hingga 1% tiap tahun dalam jangka menengah sementara pertumbuhan investasi bisnis dapat melemah 5% per tahun.

“Ekspor bersih komoditas global dapat terpengaruh karena adanya penurunan ekspor langsung ke China dan melemahkan perdagangan,” kata Fitch.

Model dari agensi peringkat utang tersebut menunjukkan, dampak yang sangat kuat akan diterima oleh Chile. Sementara itu, paparan langsung dari dampak itu tidak terlalu besar untuk ekonomi utama lainnya di Amerika Latin yang umumnya kurang bergantung terhadap permintaan China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper