Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenko Maritim Beri Contoh Pengelolaan Sampah di Perkantoran

Saya berharap ini nantinya menjadi pilot project dan ke depannya bukan hanya diterapkan di lingkungan Kemenko Maritim sendiri, bahkan nanti agar sampai menjadi pilot project di seluruh K/L lainnya, ujarnya melalui siaran pers, Rabu (27/12/2017).
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Kabar24.com, JAKARTA-Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menjadi kementerian/lembaga (K/L) yang pertama menbuat program “Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab di Area Perkantoran".

Sekretaris Kemenko Maritim Agus Purwoto mengatakan, hal ini dapat menjadi contoh bagi kementerian atau lembaga lain.

“Saya berharap ini nantinya menjadi pilot project dan ke depannya bukan hanya diterapkan di lingkungan Kemenko Maritim sendiri, bahkan nanti agar sampai menjadi pilot project di seluruh K/L lainnya,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (27/12/2017).

Purnawirawan TNI AL tersebut mengungkapkan, program ini ditujukan agar seluruh pihak dapat mempraktekkan budaya bersih dan dapat memperlakukan sampah secara bijak dan bertanggung jawab, utamanya pemilahan sampah yang dapat di daur ulang.

Dirinya juga menghimbau, supaya seluruh pegawai di lingkup Kemenko Maritim sendiri yang dapat memberikan contoh baik, atau dengan kata lain harus bisa menjadi pembaharu.

Sementara, Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Safri Burhanudin menambahkan, dia sangat mengapresiasi program ini, karena menurutnya adalah suatu hal yang kurang etis apabila, Kemenko Maritim yang telah berkampanye untuk terus cinta lingkungan dan hidup bersih, namun di internal sendiri justru belum dapat mengelola sampah dengan baik.

Program “Pengelolaan Sampah Bertanggung Jawab di Area Perkantoran” adalah sosialisasi tentang cara memperlakukan sampah yang dihasilkan pegawai di lingkup Kemenko Maritim.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Waste 4 Change, sumber utama dari permasalahan sampah di Indonesia adalah, sebanyak 81% sampah-sampah tersebut tidak dipilah menurut jenisnya, dan langsung berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sekitar 7% sampah-sampah yang bisa dimanfaatkan kembali, 5 % dikubur dan 10% dibakar dan asapnya mencemari udara, dan 9% sampah-sampah tersebut belum dikelola dan ini yang biasanya bocor ke sungai.

Seperti yang terjadi di Sungai Citarum, utamanya di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, di mana hanya 1% sampah itu yang bocor ke sungai, namun dampaknya sangat mengerikan, karena hampir seluruh permukaan sungai ditutupi oleh sampah berbagai jenis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper