Kabar24.com, JAKARTA – Bakal calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mengisyaratkan keinginan untuk menciptakan pertarungan head to head melawan dengan petahana Ganjar Pranowo.
Indikasinya, Sudirman tengah menjajaki komunikasi dengan semua kekuatan politik besar di Jawa Tengah, selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Saat ini, Sudirman baru resmi menggenggam tiket pencalonan dari Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional.
“Sekarang saya lagi bicara dengan PKS, bahkan dengan Demokrat dan Golkar. Saya juga terus bicara dengan PKB. Saya kepingin merangkai segala macam warna di Jateng,” kata Sudirman di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional III Partai Persatuan Pembangunan di Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Gerindra dan PAN memiliki gabungan 19 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jateng. Karena itu, Sudirman membutuhkan 1 tambahan kursi lagi guna menggenapi minimal 20 kursi koalisi parpol pengusung calon kepala daerah.
Teranyar, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu mendapat dukungan dari PPP versi Muktamar Jakarta. Sayangnya, 8 kursi PPP di DPRD Jateng tidak bisa dikonversi sebagai kursi tambahan untuk mengusung calon kepala daerah karena partai pimpinan Djan Faridz tersebut tidak diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Untuk itu, Sudirman mengaku akan berkomunikasi dengan PPP versi Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy alias Romi. Apabila dukungan itu didapatkan maka koalisi partai pengusung Sudirman memiliki total 27 kursi.
Baca Juga
“Mudah-mudahan satu ketika Mas Romi mendukung saya sehingga kedua PPP bisa bertemu di Jateng,” ujarnya.
Kendati dukungan terus mengalir, Sudirman mengatakan tidak dapat menjamin apakah seluruh parpol di Jateng selain PDIP akan mendukungnya. Namun, mengingat Jateng merupakan kandang Partai Banteng, maka peluang kemenangan versus petahana akan lebih besar jika Pemilihan Gubernur Jateng 2018 hanya diikuti dua pasang calon.
“Soal itu [head to head] yang mengarahkan nanti Komisi Pemilihan Umum Daerah,” kata mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) ini.