Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mekeng: Tinggal Tiga DPD Golkar yang Menolak Munaslub

Arus dukungan dari kader di daerah untuk melakukan perubahan di tubuh Partai Golkar (PG) melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) terus menguat.
Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto naik mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/11)./ANTARA-Wahyu Putro A
Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto naik mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/11)./ANTARA-Wahyu Putro A

Kabar24.com, JAKARTA - Arus dukungan dari kader di daerah untuk melakukan perubahan di tubuh Partai Golkar melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) terus menguat setelah didukung oleh 31 dari 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar bidang Pengawasan Pembangunan, Melchias Markus Mekeng, mengemukakan hanya tinggal tiga ketua DPD Tingkat I (provinsi) saja yang belum setuju Munaslub. Sisanya sebanyak 31 DPD I sudah setuju melakukan Munaslub, ujarnya.

"Tiga yang belum, NTT, Papua dan Papua Barat. Kita mengharapkan agar segera bergabung," kata Mekeng di Jakarta pada Jumat (1/12).

Dia  menjelaskan 31 DPD I yang mendukung Munaslub telah menandatangan surat pernyataan agar segera dilakukan Munaslub. Menurut dia, mereka melakukannya atas kemauan dan kesadaran sendiri karena melihat Golkar yang sedang merosot‎.

"Semua sudah dilakukan sesuai aturan partai. Ketentuan Munaslub 2/3 dari jumlah DPD I. Ini sudah lebih, jadi tidak ada alasan lagi menunda-nunda," tutur Ketua Komisi XI DPR tersebut.‎

Saat ditanya arah dukungan dari 31 DPD I yang mendukung Munaslub, Mekeng mengemukakan semua menginginkan Menteri Perindustrian yang juga kader senior Golkar Airlangga Hartarto (AH) memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut.

Mereka menilai AH‎ punya kemampuan dan integritas yang baik serta bersih dari berbagai kasus korupsi. ‎"Figur Airlangga dianggap layak memimpin Golkar. Itu penilaian DPD," ujar Mekeng.‎

‎Menurut dia, kondisi Golkar sekarang ini harus diselamatkan. Pasalnya pada 2018, ada 171 daerah yang menyelenggarakan Pilkada. Tahapan pendaftaran calon legislatif (caleg) juga sudah dimulai awal 2018.

Di sisi lain, hasil survei soal elektabilitas partai menunjukkan Golkar berada di bawah 10%. Padahal Golkar pernah menjadi pemenang Pemilu sejak reformasi 1998. Bahkan selama Orde Baru berkuasa 31 tahun, Golkar adalah selalu menjadi pemenang pemilu.

"Golkar ini partai besar. Tidak bisa terus hancur seperti sekarang. Munaslub adalah pilihan untuk memperbaiki apa yang terjadi sekarang," ujarnya.

Mekeng berharap Munaslub bisa digelar antara 15-17 Desember 2017. Lokasinya bisa Jakarta, Bandung, atau Yogyakarta. Krisis di Partai Golkar ini disebabkan ketua umumnnya, Setya Novanto, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat dugaan korupsi e-KTP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper