Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mendesak Presiden China Xi Jinping untuk sepenuhnya menerapkan resolusi Dewan Keamanan U.N terhadap Korea Utara dan melakukan langkah lain untuk menekan Pyongyang.
Hal tersebut rencananya akan disampaikan Trump saat dia melakukan perjalanan ke China bulan depan. Perjalanan ini merupakan rangkaian perjalanan mancanegara Trump yang terpanjang sampai saat ini. Perjalanan dari 3 hingga 14 November mendatang akan mencakup kunjungan ke Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam dan Filipina.
China, sekutu utama Korut, mengatakan akan memberlakukan sanksi keras DK PBB pada Pyongyang yang melarang impor batubara, tekstil dan makanan laut, serta memotong pengiriman minyak ke Utara. Cina menyumbang lebih dari 90% perdagangan dengan Korut.
Namun, pejabat senior Gedung Putih yang memberi penjelasan kepada wartawan menjelang kunjungan tersebut mengatakan China perlu berbuat lebih banyak untuk mematuhi dua resolusi DK PBB tersebut.
"Kami ingin melihat China menindaklanjuti komitmen tersebut. Kami ingin melihat China melakukan hal-hal secara bilateral juga yang mungkin akan melampaui hal-hal yang dimandatkan oleh resolusi PBB tersebut," kata pejabat Gedung Putih, seperti dikutip Reuters..
Meskipun China telah mengecam serangkaian uji coba nuklir dan rudal Korut dan menuntut mereka untuk berhenti, Beijing juga melihat AS dan Korea Selatan berbagi tanggung jawab atas meningkatnya ketegangan karena latihan militer yang mereka lakukan di wilayah tersebut.
Trump berada dalam kebuntuan dalam menghadapi Korea Utara mengenai ambisi senjata nuklirnya dan mengancam untuk "menghancurkan sepenuhnya" negara tersebut.
Trump sering meminta China untuk menekan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Namun, sejauh ini strategi tersebut gagal menghentikan Korut melakukan uji coba nuklir di sebuah fasilitas bawah tanah dan uji coba rudal balistik ke Samudra Pasifik.
“Kegagalan untuk menghadapi dan membalikkan ancaman nuklir dan rudal dari Korut akan menyebabkan sebuah era yang jauh lebih kelam," kata pejabat Gedung Putih, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Namun, pejabat tersebut juga mengatakan bahwa Trump sedang mencari resolusi damai tentang kebuntuan dengan Korea Utara.
Dengan kekuatan konsolidasi Xi setelah kongres Partai Komunis di Beijing, Trump percaya bahwa presiden China akan memiliki kewenangan lebih besar untuk mengambil langkah melawan Korea Utara, kata pejabat senior pemerintah pekan lalu.
Trump juga akan bersikap keras dalam perdagangan selama pembicaraan dengan Xi karena ia berusaha mengurangi defisit perdagangan AS dengan China.
"Kami memiliki hambatan besar yang harus diatasi perusahaan di AS untuk mendapatkan akses ke pasar China. Presiden bermaksud memperbaiki situasi itu," kata pejabat tersebut.