Kabar24.com, JAKARTA - Bentrokan dilaporkan terjadi antara pasukan Irak dan pejuang Kurdi setelah Baghdad mengirim pasukan ke area yang dikuasai pasukan Kurdi di provinsi Kirkuk.
Televisi milik pemerintah melaporkan bahwa pasukan Irak telah menguasai beberapa daerah, termasuk ladang minyak, namun pejabat Kurdi membantahnya. Aksi saling tembak disebutkan telah terjadi di selatan kota Kirkuk.
Pemerintah AS mengaku sangat prihatin dan mendesak dialog sebagai pilihan terbaik untuk meredakan ketegangan. Ketegangan antara kedua belah pihak mengenai masa depan Kurdistan Irak meningkat. Pasalnya, warga Kurdi Irak memilih untuk merdeka dalam sebuah referendum pada September.
Baghdad ingin merebut kembali pangkalan udara dan ladang minyak yang diambil oleh pejuang Peshmerga Kurdi pada 2014 saat militan yang menyebut diri sebagai Negara Islam (ISIS) menguasai seluruh Irak utara dan mengalahkan tentara Irak. Sedangkan Kirkuk bukan bagian dari wilayah otonom Irak Kurdistan.
Perundingan untuk membahas krisis gagal menyelesaikan kebuntuan karena para pemimpin Kurdi menolak permintaan pemerintah Irak untuk menolak hasil referendum.
Pemerintah Irak sebelumnya mengatakan telah melakukan operasi untuk "pengamanan pangkalan" dan "instalasi federal".
Baca Juga
Pasukan Irak maju bersama milisi Syiah yang didukung pemerintah di selatan kota Kirkuk dengan tujuan mengambil alih ladang minyak dan pangkalan udara.
Seorang pejabat Pemerintah Regional Kurdistan mengatakan bahwa infrastruktur yang ditargetkan masih berada di bawah kendali Kurdi sebagaimana dikutip Reuters, Senin (16/10/2017).
Hemin Hawrami, ajudan pemimpin Kurdi Massoud Barzani, sebelumnya mengatakan bahwa pemimpin Kurdi menolak opsi militer namun siap untuk mempertahankan kota tersebut melawan pasukan luar.