Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 9 AGUSTUS: Honda Melawan Tren Koalisi, Suku Bunga AS Berpeluang Stagnan

Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini (Rabu, 9/8/2017), di antaranya mengenai strategi Honda Motor Co dalam bisnis global dan suku bunga AS yang berpeluang stagnan.
Logo Honda/Reuters-Michael Caronna
Logo Honda/Reuters-Michael Caronna

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini (Rabu, 9/8/2017), di antaranya mengenai strategi Honda Motor Co dalam bisnis global dan suku bunga AS yang berpeluang stagnan.

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Honda Melawan Tren Koalisi. Strategi Honda Motor Co. untuk menjalankan bisnis globalnya sendiri, di tengah tren koalisi perusahaan serupa lainnya asal Jepang, berpeluang menimbulkan risiko bagi perusahaan. (Bisnis Indonesia)

Suku Bunga AS Berpeluang Stagnan. Bank sentral Amerika Serikat berpeluang menahan suku bunga acuannya (Federal Funds Rate/ FFR) dalam pertemuan Federal Open Market Committee September mendatang. (Bisinis Indonesia)

China Waspadai Prospek Impor. Aktivitas perdagangan China tumbuh melambat dan gagal melampaui perkiraan pasar pada Juli. Hal ini menimbulkan keraguan baru pada proses pemulihan ekonomi Negeri Panda tersebut. (Bisnis Indonesia)

IBM Naik Banding. IBP Corp akan melakukan banding atas keputusan hakim Indiana yang menyatakan IBM harus membayar ganti rugi SU$78 juta atas kerusakan sistemnya. IBM dinilai gagal melakukan modernisasi sistem kesejahteraan milik Pemerintah Indiana. (Kontan)

Surplus Dagang Jerman Meningkat. Data resmi otoritas statistic federal, Destatis pada Selasa (8/8) memperlihatkan angka surplus perdagangan Jerman bertumbuh pada Juni. Di sisi lain, ancaman terus berlanjut di Washington dan Brussels yang kemungkinan disebabkan langkah proteksionisme AS. (Investor Daily)

Presiden Filipina Dukung Kesepakatan RCEP. Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan dukungannya terhadap rencana dagang yang diprakarsai China, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Selasa (8/8). Dia meyakini kesepakatan tersebut dapat mengatasi lonjakan proteksionisme. (Investor Daily) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper