Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Akan Jadikan Laut Merah Destinasi Wisata Global

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana menjadikan Laut Merah sebagai salah satu tujuan wisata global. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya negara tersebut untuk mengurangi ketergantungan pendapatan nasional dari penjualan minyak.
ilustrasi./.Bloomberg
ilustrasi./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana menjadikan Laut Merah sebagai salah satu tujuan wisata global. Kebijakan ini merupakan salah satu upaya negara tersebut untuk mengurangi ketergantungan pendapatan nasional dari penjualan minyak.

Proyek tersebut nantinya akan diatur dan dilindungi oleh undang-undang khusus yang akan membuat Laut Merah diperlakukan setara dengan standar lokasi wisata internasional. Lokasi wisata tersebut akan memiliki luas wilayah hingga 34.000 kilometer persegi yang terbentang di antara kota Umluj dan Al Wajh.

“Lokasi wisata ini nanti akan menarik pelancong kelas atas dari seluruh dunia,” tulis pernyataan resmi pemerintah Kerajaan Ara b Saudi, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/8).

Rencananya, proyek tersebut akan didanai melalui sovereign wealth fund yang dimiliki oleh Arab. Tahap pertama pembangunan lokasi wisata itu ditargetkan akan dilakukan  pada 2019.

Para pengamat menilai, kebijakan itu akan membuat industri pariwisata negara penghasil minyak terbesar dunia itu semakin ekspansif. Pasalnya selama ini, pariwisata Arab Saudi sangat bergantung pada peziarah Muslim yang mengunjugi sejumlah tempat wisata Islam seperti Mekah dan Madinah.

Namun, pertanyaan dari para analis pun muncul ketika pengembangan lokasii wisata global tersebut nantinya akan bertabrakan dengan keyakinan dan aturan agama Islam yang kuat di Arab Saudi.

Salah aturan keagaaman yang diperkirakan akan bertabrakan dengan kebiasaan para pelancong internasional adalah terkait penyediaan minuman beralkohol. Selain itu, dengan fokus dan lokasi pengembangan lokasi wisata yang berada di pinggir laut, secara otomatis para wisatawan  menginginkan kebebasan menggunakan pakaian terbuka, yang notabene bertolak belakang dengan aturan Islam Sunni di Arab.

"Jika Arab tidak dapat mengubah kebijakan mengenai pembatasan konsumsi alkohol dan berpakaian,maka akan sangat sulit mereka menarik wisatawan asig berkantong tebal," kata Crispin Hawes, Direktur Pelaksana Teneo Intelligence yang berbasis di London.

Adapun, rencana pengembangan Laut Merah tersebut masuk dalam cetak biru yang dibuat oleh Putra Mahkota Arab Sauid Mohammed bin Salman, untuk menggantikan ketergantungan negara atas ekspor minyak.

Pihak berwenang negara tersebut mengaku telah  melonggarkan peraturan tentang industri  hiburan. Pada 2030 pemerintah menargetkan dapat melipatgandakan pengeluaran rumah tangga untuk rekreasi sampai 6%.

Di sisi lain, kekhawatiran para pengamat mengenai aturan agama yang ketat di Arab Saudi telah terbantahkan melalui salah satu kawasan yang dimiliki oleh Saudi Aramco di Dhahran. Pasalnya, kawasan itu dirancang seperti pinggiran kota di Amerika Serikat.

Selain itu di kampus King Abdullan Univeristy of Science and Technology, para mahasiswa dapat menggunakan pakaian apapun yang diinginkan tanpa takut terkena hukuman agama. Para wanita di komplek kampus tersebut juga diperbolehkan mengendarai sendiri kendaraan pribadinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper