Kabar24.com, JAKARTA – Kapal Wanderlust berbendera Sierre Leone yang digunakan mengangkut 1 ton narkoba ke Indonesia beberapa waktu lalu ternyata telah mengalami sejumlah modifikasi demi memuluskan aksi para penyelundup.
Dirres Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta menyebut, salah satu modifikasi yang dilakukan terhadap kapal sepanjang 27 meter itu adalah modifikasi kompartemen guna menyimpan bahan bakar yang lebih dari cukup.
“Kapal itu panjangnya 27 meter. Jadi, untuk menyimpan sabu hanya 2 meter dari 27 meter ini. Sisanya masih banyak kompartemen. Kompartemen itu mereka modifikasi, sehingga bisa memuat bahan bakar 20 sampai 90 ton,” katanya, Kamis (27/7/2017).
Menurut Nico, untuk melakukan perjalanan dari Batam ke Papua dengan jarak 1.100 mil laut dibutuhkan sekitar 15 ton bahan bakar. Sementara, jarak dari Taiwan, daerah asal para penyelundup, yang tertangkap di Indonesia ke Selat sunda mencapai 2.700 mil laut.
“Kita katakan [jarak tempuh Taiwan-Selat Sunda] 3.000 [mi laut] ya. Kalau dari Papua 1.100 [mil laut], kalau jarak tempuh 3.000 [mil laut] sama dengan 1.000 [mil laut] kali 3. Jadi itu sama dengan 15 ton [bahan bakar] dikali 3 jadi [45] ton,” papar Nico terkait prediksi jumlah bahan bakar yang dibutuhkan pelaku selama perjalanan dari tempat asal ke Indonesia.
Baca Juga
Jika kapal Wanderlust mampu membawa hingga 90 ton bahan bakar, maka dipastikan kapal tersebut bisa melakukan perjalanan datang dan kembali tanpa harus singgah mengisi bahan bakar.
Untuk menghindari ditangkap peugas, penyelundup tidak mengisi log book dan mematikan perangkat identifikasi [Automatic Identification System], serta mempereteli GPS di kapal tersebut.
“Jadi, memang menghilangkan diri,” kata Nico.
Kendati demikian, pihaknya masih enggan membeberkan asal dan pemilik kapal sebenarnya.