Kabar24.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan adanya perbaikan di tubuh Partai Golkar pascaditetapkannya Ketua Umum Setya Novanto sebagai tersangka.
"Memang tentu apabila Ketumnya tersangka ya ada langkah-langkah perbaikan," katanya, di Kantor Wakil Presiden, Selasa (25/7/2017).
Sebelumnya, hasil rapat pleno DPP Golkar pada 18 Juli 2017 menyetujui tujuh poin, salah satunya keputusan Novanto untuk menugaskan Ketua Harian Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham untuk bersama-sama melaksanakan koordinasi dalam menjalankan fungsi pengendalian dan tugas organisasi.
Menurut Wapres, hal tersebut merupakan langkah pertama dalam perbaikan internal Golkar sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya yang prosedurnya sesuai dalam ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
"Itu langkah pertama tentu berikutnya ya kita tunggu apa keputusan DPP sendiri atau mengadakan rapimnas untuk mengambil langkah-langkah. Itu prosedurnya ada di AD/ART," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus megakorupsi pengadaan KTP elektronik yang diduga merugikan uang negara hingga Rp2,3 triliun.
Baca Juga
Sejumlah pihak mengusulkan agar adanya Munaslub untuk menggantikan peran Novanto, namun rapat pleno Golkar juga menegaskan tidak akan melakukan Munaslub dan menunggu proses hukum Novanto.