Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Perundingan Brexit, Menkeu Inggris Usulkan Sistem Sektor Keuangan Yang Baru

Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond menyatakan perlunya sistem baru yang mempermudah bank-bank di Inggris dan Uni Eropa saling melakukan bisnis, usai perundingan Brexit di Brussels Senin lalu.
Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond /Reuters
Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond /Reuters

Bisnis.com, LONDON—Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond menyatakan perlunya sistem baru yang mempermudah bank-bank di Inggris dan Uni Eropa saling melakukan bisnis, usai perundingan Brexit di Brussels Senin lalu.

Seperti diketahui, perundingan perdana Brexit di Brussels tersebut secara otomatis mengaktifkan Article 50, yang membuat Inggris tak lagi dianggap sebagai anggota Uni Eropa, hingga kesepakatan baru dibentuk.

Hal itu ditakutkan Hammond akan memengaruhi pasar dan merusak iklim bisnis keuangan di Inggris, terutama London. Pasalnya, selama ini Ibukot Inggris itu adalah pusat keuangan utama Inggris dan juga Uni Eropa.     

Terlebih, Inggris dan Uni Eropa berpotensi tak menghasilkan hubungan baru apapun selama dua tahun perundingan, yang akhirnya membuat Inggris dianggap sebagai negara mitra biasa bagi UE.

"Fragmentasi layanan keuangan akan menghasilkan kualitas yang lebih buruk, produk dengan harga lebih tinggi untuk semua orang yang berkepentingan. Kedua kawasan perlu membuat aturan bisnis keuangan lintas batas yang baru, mudah, transparan dan mengadopsi sistem internasional " kata Hammond seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/6/2017).

Dia juga menegaskan, aturan baru tersebut harus memuat segala bentuk ketentuan yang dapat mempermudah setiap pelaku bisnis keuangan memberlakukan manajemen risiko yang optimal. Aturan baru tersebut juga harus bersifat permanen, kecuali terdapat kesepakatan baru yang lebih menguntungkan demi menciptakan kepastian bagi para pelaku sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper