Kabar24.com, JAKARTA - Partai Golkar mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat, sedangkan Partai Gerindra belum membuat keputusan.
Keputusan untuk mengusung Dedi yang kini menjadi Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu dihasilkan dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golkar Jawa Barat, Rabu (26/4/2017) malam.
Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pemilihan Gubernur Jabar 2018 akan dilaksanakan pada tahun depan bersamaan dengan sejumlah provinsi lainnya.
Dalam keputusan yang dituangkan masing-masing surat rekomendasi dari seluruh elemen partai berlambang pohon beringin itu disebutkan, bahwa mereka siap mengantarkan Dedi Mulyadi untuk menggantikan Ahmad Heryawan.
Surat rekomendasi tersebut langsung diterima Fungsionaris DPP Partai Golkar, Agung Laksono dan Agun Gunandjar Sudarsa.
"Saya kira ini rekor tersendiri bagi Partai Golkar Jawa Barat," ujar Agung kepada wartawan, Kamis (27/4/2017).
Baca Juga
Agung mengapresiasi kecepatan untuk mengusung calon gubenur tersebut, karena mampu memastikan calon gubernur secara bulat mulai dari tingkat desa. Rekomendasi tersebut akan diperhatikan dalam pembicaraan di tingkat pusat.
Terkait dukungan yang disampaikan, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, mekanisme mulai dari tingkat 'akar rumput' sengaja ditempuh agar seluruh tingkatan kepengurusan sampai kader memiliki rasa tanggung jawab terhadap kebijakan partai.
"Iya ini suara dari orang desa, mulai dari tingkat desa sampai kabupaten/kota. Seluruh kader harus bertanggung jawab atas keputusan yang sudah dibuatnya sendiri," ujarnya.
Dedi mengaku akan segera menguatkan mitra koalisi yang sebelumnya telah diinisiasi seperti dengan Partai Hanura, PKB dan PAN.
"Tentu kita butuh koalisi, secara lisan dan pendekatan pemikiran akan terus kita kuatkan aspek formilnya," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zom menyatakan partainya belum memutuskan siapa tokoh yanga akan diusung. Dia juga tidak berkomentar apakah kali ini Gerindra akan kembali berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti ketika mengusung pasangan calon gubenur Anies-Sandi di DKI Jakarta.
“Kita senang-senang dulu. Kita menikmati dulu kemenangan ini,” ujarnya merujuk pada hasil pilkada Jakarta yang dimenangkan oleh calon yang diusungnya.