Kabar24.com, TANGERANG SELATAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluh soal harga tanah di Jakarta yang sudah terlampau tinggi akibat tidak ada lagi bank tanah milik negara.
Keluhan itu dilontarkan Presiden saat meresmikan proyek pembangunan rusunami masyarakat berpenghasilan rendah di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/4/2017).
Menurut Jokowi, harga tanah di Jakarta yang sudah terlampau mahal sangat menyulitkan pekerja berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah di Ibu Kota negara.
"Ini kesalahan pemerintah dari dulu, mengapa tidak punya land bank? Tanah di Jakarta bisa Rp200 juta, Rp250 juta per meter persegi, terus rakyat mau beli dari mana?" tutur Presiden).
Menurutnya, pada masa lalu pemerintah memiliki bank tanah, tapi saat ini tidak lagi. Bank tanah dapat digunakan pemerintah untuk menjamin kepentingan umum, misalnya membangun taman kota dan mengalokasikan lahan untuk membangun infrastruktur.
"Kalau dulu itu 30% dari wilayah Jakarta dikuasai pemerintah, jika bangun rusun, rusunami sangat mudah. Tapi, ya sudahlah, itu sudah terjadi,” tutur Jokowi.
Baca Juga
Presiden juga memaparkan kondisi pekerja yang memiliki hunian jauh dari kawasan industri tempatnya bekerja. Pekerja pada akhirnya harus mengeluarkan biaya tinggi untuk transportasi dari rumah ke kawasan industri.