Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KH. HASYIM MUZADI WAFAT: Warga Malang Berebut Angkat Keranda dan Antre Shalat Jenazah

Warga Malang Raya dan sekitarnya antre hingga berebut ingin menshalatkan jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi yang berpulang, Kamis, sekitar pukul 06.15 WIB di kediamannya di kompleks Ponpes Al Hikam Kota Malang.
Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi memberi tausiyah saat peringatan Harlah Muslimat NU ke-67 di stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Sabtu 4 Mei 2013./Antara-Syaiful Arif
Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Muzadi memberi tausiyah saat peringatan Harlah Muslimat NU ke-67 di stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Sabtu 4 Mei 2013./Antara-Syaiful Arif

Kabar24.com, MALANG - Kecintaan masyarakat terhadap ulama tergambar saat KH. Hasyim Muzadi meninggal, Kamis (16/3/2017).

Warga Malang Raya dan sekitarnya antre ingin menshalatkan jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi yang berpulang, Kamis, sekitar pukul 06.15 WIB di kediamannya di kompleks Ponpes Al Hikam Kota Malang.

Bahkan, ketika jenazah diusung dari rumah duka ke Masjid Al Hikam yang berada satu area dengan kediaman mantan Ketua PBNU itu, warga (pentakziah) berebut ingin mengangkat keranda sang kiai. Akibat banyaknya warga yang ingin menshalatkan almarhum, shalat digelar secara bergelombang hingga beberapa kali.

Sejak mulai dilakukan prosesi shalat jenazah sekitar pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB, sudah 14 kali (gelombang), padahal shalat jenazah dilakukan hingga menjelang shalat dhuhur.

"Shalat jenazah dilakukan secara bergelombang, harap sebagian keluar dahulu," ujar salah seorang yang mengurusi prosesi salat jenazah melalui speaker masjid.

Warga yang ingin menshalatkan almarhum tidak hanya antre di dalam, tetapi juga di luar masjid dan di halaman kompleks Ponpes Al Hikam. Mereka menunggu giliran untuk menshalatkan almarhum KH Hasyim Muzadi.

Terakhir, menurut Ahmad Sudjono kepada Bisnis.com melalui ponsel, shalat jenazah dihentikan setelah gelombang jamaah ke-35.

Sementara itu, di kediaman KH Hasyim Muzadi juga dipenuhi pentakziah, baik dari warga sekitar, para pejabat maupun kiai. Di antara para pejabat yang hadir melayat adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, Sholahuddin Wahid.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya KH Hasyim Muzadi. "Abah Hasyim adalah tokoh agama dan negara yang membuat suasana menjadi harmonis. Beliau juga memiliki peran yang besar bagi umat dan bangsa. Beliau juga tokoh besar," urainya.

Sebelumnya, Rabu (15/3) Soekarwo juga membezuk KH Hasyim Muzadi di kediamannya, mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bersama sejumlah pejabat lainnya di lingkungan wilayah Jatim.

Menurut rencana, jenazah mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi dilepas dengan upacara militer karena almarhum adalah pejabat penting negara. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan ke Depok untuk dimakamkan di kawasan Ponpes Al Hikam Depok lewat Bandara Abd Saleh Malang menuju Bandara Halim Perdana Kusuma. Dua unit pesawat hercules digunakan untuk menerbangkan jenazah dan rombongan.

"Setelah upacara militer, jenazah dibawa ambulans ke Bandara Abd Saleh dan diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Setelah itu juga akan dilakukan upacara persemayaman secara militer yang disambut Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Arm Budi Eko Mulyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper