Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HUBUNGAN AS-RUSIA, Sergei Ryabkov: Kini di Titik Terendah

Wakil menteri luar negeri Rusia mengatakan pada Selasa (28/2/2017) bahwa hubungan dengan Amerika Serikat berada di titik terendah sejak Perang Dingin, tapi berharap mereka bisa meningkatkan di bawah Presiden AS Donald Trump.
Wakil Menlu Rusia Sergei Ryabkov/Reuters
Wakil Menlu Rusia Sergei Ryabkov/Reuters

Bisnis.com, MOSKOW -  Wakil menteri luar negeri Rusia mengatakan pada Selasa (28/2/2017) bahwa hubungan dengan Amerika Serikat berada di titik terendah sejak Perang Dingin, tapi berharap mereka bisa meningkatkan di bawah Presiden AS Donald Trump.

"Rusia akan menganalisis  debut Trump kepada Kongres  pada Selasa untuk tanda-tanda perubahan dalam sikap AS,"  kata Sergei Ryabkov  kepada parlemen di Moskow.

"Ini akan menjadi penting untuk menganalisa sinyal-sinyal dan pendekatan yang akan menjadi bagian dari penampilan pertama Trump sebagai kepala negara adidaya," kata Ryabkov  kepada kantor berita RIA.

"Hal yang diinginkan  untuk dipercaya adalah  perubahan di Washington akan membuat jendela peluang untuk peningkatan dialog antara negara kami."

Hasil gambar untuk RusiaDi Washington, lawan Trump menyerang  dia karena  sudah terlalu dekat dengan Moskow. Sebuah komite kongres AS sedang menyelidiki kontak antara kampanye pemilu Trump dan Rusia untuk melihat apakah ada komunikasi yang tidak pantas.

Hubungan antara dua kekuatan nuklir itu tegang atas sejumlah isu, termasuk Ukraina, perang di Suriah, dan hubungan dengan Iran.

Ryabkov mengatakan Rusia tidak pernah berbicara dengan Washington soal sanksi atas aneksasi Krimea, namun mengatakan akan lebih mudah untuk bekerja dengan Amerika Serikat pada krisis Suriah jika sanksi mereka dicabut.

"Kami tidak membahas dan kami tidak membahas kriteria untuk pencabutan sanksi. Pembatasan di sejumlah daerah yang tentu saja mempengaruhi kita, tapi tidak lebih dari soal kerusakan ekspor  mereka ke Amerika," kata Ryabkov  kepada kantor Itar Tass.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : REUTERS
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper