Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KOTA MOSUL: 1.000 Anggota ISIS Tewas Oleh Pasukan Irak

Pasukan Irak, yang tengah melancarkan serangan ke kota Mosul dari arah timur, berhasil menewaskan hampir 1.000 anggota ISIS, demikian seorang komandan pertempuran menyatakan.
Pasukan khusus Irak mengikuti operasi memerangi militan Negara Islam di Kokjali, Mosul, Irak, Rabu (2/11/2016)./Reuters
Pasukan khusus Irak mengikuti operasi memerangi militan Negara Islam di Kokjali, Mosul, Irak, Rabu (2/11/2016)./Reuters

Bisnis.com, BARTELLA,  Irak  - Pasukan Irak, yang tengah melancarkan serangan ke kota Mosul dari arah timur, berhasil menewaskan hampir 1.000 anggota ISIS, demikian seorang komandan pertempuran menyatakan.

Meski demikian, pasukan Irak kini mengalami kesulitan menghadapi ISIS yang bersembunyi di rumah-rumah warga sipil sekitar kota.

Pasukan elit Irak "Divisi Emas" merupakan satu-satunya brigade yang memasuki Mosul dari timur. Sementara tentara Irak, kepolisian, milisi Syiah dan unit Peshmerga mengepung kota dari arah barat, utara dan selatan.

Pertempuran di dalam kota mengalami perlambatan karena pihak pemerintah tidak bisa lagi menggunakan tank dan peralatan berat untuk menghindari korban sipil yang menjadi tameng gerilyawan ISIS.

Salah satu komandan pasukan khusus, Mayor Jenderal Abdul Ghani al-Asadi mengatakan bahwa tentaranya telah beradaptasi dengan taktik ISIS dengan mengepung distrik satu per satu untuk memotong suplai logistik musuh.

"Awalnya pertempuran berjalan cepat karena kami membuka daerah tanpa ada warga sipil," kata Asadi kepada Reuters.

"Kami sekarang sudah sampai di area permukiman. Kami harus melindungi mereka dengan mengepung distrik satu per satu," kata dia.

Dia menambahkan sekitar 990 anggota ISIS telah tewas dalam pertempuran dari timur. Dia tidak mengungkap jumlah korban dari pihak pemerintah.

"Kami mengubah rencana karena perubahan strategi musuh. ISIS kini berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tidak menetap di satu lokasi," kata dia.

"Tank tidak bisa digunakan, sementara meriam juga tidak efektif. Sementara pesawat dari pihak koalisi juga terbatas pergerakannya menghindari korban sipil," kata Asadi.

Pemerintah Irak sendiri meminta warga Mosul untuk berlindung di rumah di tengah pertempuran karena organisasi humaniter sudah tidak bisa lagi menampung ratusan ribu orang yang lari dari kota tersebut.

Lebih dari satu juta orang diduga masih bertahan di kota terbesar daerah utara Irak tersebut.

Upaya mengalahkan ISIS di Mosul, wilayah terbesar terakhir yang dikuasai oleh kelompok tersebut di Irak, adalah langkah penting bagi penghancuran kekhalifahan Abu Bakr al-Baghdadi.

Sejumlah komandan memperkirakan pertempuran di Mosul akan terjadi selama beberapa bulan.

Puluhan distrik di daerah timur harus dikuasai terlebih dahulu sebelum pasukan pemerintah maju ke Sungai Tigris yang membelah Mosul menjadi dua bagian, timur dan barat.

Menurut Mayor Jenderal Najm al-Jubbouri, bagian barat kota Mosul bisa jadi lebih berbahaya.

Pihak militer Irak awalnya memperkirakan ada 5.000 sampai 6.000 gerilyawan ISIS di Mosul, sementara tentara pemerintah berjumlah 100.000.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper