Kabar24.com, BEIJING - Surat Kabar Partai Komunis China, Harian Rakyat, mencela campur tangan Amerika Serikat terkait uji nuklir Korea Utara.
Harian Rakyat menuliskan bahwa Amerika Serikat adalah pembuat masalah dan tidak berhak mengajari China terkait pertanggungjawaban atas pengekangan di Korea Utara saat ketegangan di semenanjung itu adalah hasil dari langkah AS,
Di sisi lain, China juga dibuat marah oleh uji nuklir kelima dan terbesar Korea Utara pada pekan lalu, mereka juga menyalahkan Amerika Serikat karena mengambil langkah yang dipandang provokatif oleh Beijing, seperti, keputusan menempatkan sistem anti-peluru kendali THAAD di Korea Selatan.
China adalah rekan diplomatik dan perdagangan paling penting Korea Utara, dan sementara China mendukung sejumlah sanksi keras PBB terhadap negara itu, mereka menolak memotong ikatan dengan negara itu secara keseluruhan, memiliki kehawatiran bahwa itu akan menyebabkan keruntuhan.
Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka menginginkan China melakukan lebih, dengan Menteri Pertahanan AS Ash Carter pada pekan lalu menentukan peran yang harus diambil China.
Dalam artikel, surat kabar resmi Partai Komunis itu mengatakan bahwa Amerika Serikat berpura-pura tidak terlibat dalam isu Korea Utara dan menyalahkan pihak lainnya.
"Orang-orang memiliki alasan untuk meragukan apakah Washington berkeinginan untuk berusaha demi mendorong isu Korea Utara ke arah resolusi," kata surat kabar itu.
"Pada awal tahun setelah Korea Utara melaksanakan uji coba nuklirnya yang keempat, Amerika Serikat tidak segan-segan untuk meningkatkan gangguan terhadap keadaan keamanan di semenanjung itu, tidak segan untuk merusak kepentingan keamanan strategis negara-negara, mendorong penempatan THAAD di Korea Selatan," kata artikel tersebut.
Amerika Serikat melakukan hal yang semakin tidak baik dalam urusan internasional, "namun keinginan mereka untuk membuat masalah tidak menurun", surat kabar itu menyebutkan, yang ditulis oleh seseorang dengan nama "Zhong Sheng" yang berarti "Suara China", yang seringkali digunakan untuk menyampaikan pandangan terkait kebijakan luar negeri.
Korea Utara adalah contohnya, seperti saat usaha Washington untuk memicu permasalahan di Laut China Selatan dengan mengklaim bahwa mereka merupakan "pelindung ketentuan", tambah surat kabar itu.
China telah dibuat marah oleh sejumlah patroli "kebebasan bernavigasi" yang dilaksanakan oleh Amerika Serikat di Laut China Selatan, di mana China sedang berada dalam sengketa dengan sejumlah negara Asia Tenggara.
Amerika Serikat merupakan sebuah "halangan besar" terhadap resolusi isu nuklir Korea Utara, surat kabar itu menyebutkan.
"Amerika Serikat perlu untuk memandang kembali dengan serius tentang bagaimana keadaannya berkembang dengan isu nuklir di semenanjung Korea, dan harus benar-benar memikirkan sebuah langkah resolusi yang efektif dan mempertanggungjawabkannya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
