Kabar24.com, JAKARTA-- Aksi kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali menelan korban.
Kali ini kelompok yang oleh berbagai negara disebut sebagai teroris itu diduga memenggal kepala lima orang Rusia. Lima korban yang tidak diketahui identitasnya itu dituduh memata-matai kelompok tersebut.
Seperti dilansir laman Express pada 9 Desember 2015, yang kemudian disitir oleh kantor berita ARA News, lima mata-mata Rusia tersebut dipenggal setelah tertangkap memberikan informasi rahasia kepada jaringan intelijen internasional yang terorganisasi.
"Identitas mereka tidak diungkapkan karena ISIS ingin memburu anggota lain dari jaringan yang sebelumnya berhasil melarikan diri. ISIS kini mencoba menangkap semua intelijen Rusia yang menyamar sebagai anggota kelompok teroris tersebut," demikian menurut koran itu mengutip dari sumber tepercaya.
Sebelumnya, pada 2 Desember 2015, ISIS mengeluarkan sebuah video berbau propaganda yang menunjukkan bahwa milisi ISIS asal Negara Beruang Merah, Anatoly Zemlyanka, memenggal kepala seseorang yang diduga sebagai mata-mata, dikenal sebagai Magomed Khasiyev, di Raqqah.
Korban diduga seorang warga Rusia dari Republik Chechen dan bergabung dengan ISIS untuk menjadi intel bagi Dinas Keamanan Federal (FSB) pada 2014.
Hukuman mati itu dilakukan setelah Rusia menyerang ISIS di Suriah seusai mendapat permintaan dari pemerintah Presiden Bashar al-Assad pada 30 September.
Sejak awal perang sipil berdarah Suriah pada 2011, Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi sekutu terdekat Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kedua pemimpin telah bersumpah untuk mengalahkan ISIS, yang saat ini menguasai sebagian besar wilayah Suriah.