Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT PERUBAHAN IKLIM: Begini Posisi Indonesia

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan kehadiran Indonesia dalam KTT Perubahan Iklim di Paris, Prancis, Selasa (1/12), untuk menunjukan komitmen dalam pengelolaan hutan berkesinambungan dan energi terbarukan.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, saat memberikan keterangan pers terkait isu miring kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (7/11). Dia membantah tudingan pemerintah menggunakan jasa pelobi dan membayar 80.000 dolar AS untuk mengatur kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat guna bertemu Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, beberapa waktu lalu./Antara
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, saat memberikan keterangan pers terkait isu miring kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (7/11). Dia membantah tudingan pemerintah menggunakan jasa pelobi dan membayar 80.000 dolar AS untuk mengatur kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat guna bertemu Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, beberapa waktu lalu./Antara

Bisnis.com, PARIS--Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan kehadiran Indonesia dalam KTT Perubahan Iklim di Paris, Prancis, Selasa (1/12), untuk menunjukan komitmen dalam pengelolaan hutan berkesinambungan dan energi terbarukan.

Sebelumnya dalam rangkaian acara KTT Perubahan Iklim atau COP 21 (Conference of Parties), Presiden Joko Widodo menghadiri dua acara sampingan yaitu "Mission Innovative" dan "Leaders event on forest and climate change".

"Indonesia berpartisipasi aktif dalam dua even tersebut adalah menunjukan komitmen Indonesia baik mengelola hutan secara berkelanjutan maupun kebijakan-kebijakan kita yang terkait dengan masalah energi teebarukan," ujar Menlu Retno

Dari hasil pertemuan "side event" (cara sampingan) mengenai masalah forest menghasilkan "leader statement on forest and climate change" (pernyataan para pemimpin terkait hutan dan perubahan iklim) yang menjelaskan peran hutan terhadap perkembangan berkelanjutan.

Kemudian dijelaskan juga ada satu milyar orang yang secara tidak langsung hidupnya terkait dengan hutan dan ada enam miliar orang yang secara tidak langsung terkait dengan masalah hutan. 

"Pernyataan itu sendiri sudah merefleksikan kepentingan negara-negara yang terlibat, termasuk Indonesia, yang cukup seimbang pada tiga pilarnya yaitu pilar mitigasi, pilar adaptasi dan means of implementation (penerapan)," tambah Retno.

Jadi dengan pernyataan tersebut Indonesia menunjukan kepemimpinannya dan skaligus menunjukan komitmen yang tinggi untuk mengelola hutan secara lestari, tegas Retno. 

Dalam konteks energi terbarukan, Retno menegaskan bahwa Indonesia telah memiliki kebijakan yang jelas ke arah mana.

"Jadi untuk hutan ada 17 negara yang terlibat Australia, Brazil, Kanada, Kolombia, Kongo, Etiopia, Perancis, Gabon, Jerman, Indonesia, Jepang, Liberia, Meksiko, Norwegia, Peru, Inggris dan AS untuk masalah hutan," tambah Retno.

Pemerintah telah memutuskan untuk mencapai 23 persen pemakaian energi terbarukan pada tahun 2025 dan juga ada kebijakan yang akan mengarah kepada elektrifikasi pedesaan yang diperkirakan hampir tercapai 100 persen pada tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper