Kabar24.com, JAKARTA-- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masih memburu kejelasan terkait pelaku penembakan perwira penghubung Kodim Sarmi, Mayor Inf Jhon De Fretes di Mamberamo Raya, Jayapura, Papua.
Gatot membenarnya bahwa seorang mayor dari Kodam XVII/Cenderawasih tewas dengan luka tembak dan luka pukul di sekujur tubuh oleh kelompok bersenjata di kampung Namuni, Kabupaten Mamberamo Tengah.
Pelaku masih dalam pengejaran, namun dipastikan merupakan anggota kelompok separatis atau yang disebut sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Iya dipastikan demikian, masih dicari kejelasannya. Tetapi dua saksi hidup mengetahui," ujar Gatot di kantor Kemendagri, Selasa (1/12/2015).
Kendati memastikan bahwa otak penyerangan adalah OPM, Panglima TNI belum dapat menyebut siapa pimpinan kelompok tersebut.
Dua anggota TNI yang saat penyerangan Senin (30/12) malam berada di lokasi kejadian bersama Mayor Inf Jhon De Fretes adalah Kopral Avan dan Kopral Simon sedang menunggu jemputan perahu motor.
"Setelah mendapatkan informasi kita berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Dua anggota saya yang lolos, satu yang bisa lolos tapi kena yubi semacam panah air. Jadi kita akan koordinasi dengan polisi," tegasnya.
Jenazah Mayor Inf Jhon De Fretes baru ditemukan pada Selasa (1/12) pagi pukul 08.00 WIT dan segera dievakuasi ke Jayapura. Selanjutnya, jenazah akan dikirim ke Magelang untuk dimakamkan.
Panglima juga menganugerahkan kenaikan pangkat menjadi letnan kolonel anumerta kepada Mayor Fretes dan berjanji akan membiayai pendidikan kedua anak korban yang saat ini bermukim di Magelang, Jawa Tengah.