Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Enggan Andalkan Sektor Tambang. Ini Dua Sektor Yang Diandalkan

Sektor pertambangan dinilai menurunkan daya dukung alam dan tidak bisa diperbaharui. "Urat tambang kami banyak, kalau kami genjot akan menimbulkan degradasi alam yang luar biasa."n
Wisata Lombok Tengah, NTB/Antara
Wisata Lombok Tengah, NTB/Antara

Kabar24.com, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan akan mengandalkan sektor pariwisata dan pertanian ketimbang pertambangan untuk menggerakkan laju pertumbuhan ekonomi.

Gubernur NTB, M. Zainul Majdi, mengatakan sektor pertambangan dinilai menurunkan daya dukung alam dan tidak bisa diperbaharui. "Urat tambang kami banyak, kalau kami genjot akan menimbulkan degradasi alam yang luar biasa," ungkapnya di Mataram, Rabu (30/9/2015).

Zainul menekankan, Pemprov NTB akan sangat ketat dalam memberikan izin usaha pertambangan, terutama di Pulau Lombok.

Dari data Pemprov NTB, hingga 2014 potensi kandungan emas di NTB mencapai 5,42 juta ton dan sebanyak 5,38 ton berada di Sumbawa.

Saat ini, pemegang konsesi pertambangan terbesar di NTB adalah PT Newmont Nusa Tenggara.

Selain emas, kandungan tembaga di NTB mencapai 5,33 juta ton dan sebagian besar juga berlokasi di Sumbawa.

Sementara itu, kandungan perak di NTB mencapai 453 ribu ton.

Dia mengakui, sektor pertambangan memberikan andil besar dalam perekonomian NTB.

Zainul menyebut pertumbuhan ekonomi NTB pada semester I 2015 mencapai 16,51% atau yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.

Namun, tanpa sektor tambang, pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 5,3%, atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,67%.

"Saya tidak terlalu senang dengan pertambangan, angkanya statistik saja, ini beda dengan pertanian," ujarnya.

Berdasarkan laporan Kajian Ekonomi Regional NTB yang diterbitkan Bank Indonesia, sektor pertanian menyumbang 23,09% terhadap produk domestik regional bruto NTB atau yang terbesar. Sektor ini melaju hingga 9,23% pada semester pertama.

Di samping pertanian, ekonomi NTB juga didominasi sektor pertambangan dengan pangsa 19,07%.

Kendati pangsa lebih kecil dibandingkan dengan pertanian, sektor pertambangan menurut BI membuat laju ekonomi di NTB berfluktuasi.

Di triwulan II 2015 misalnya, pertumbuhan ekonomi NTB bisa melesat hingga 16,5% karena sektor pertambangan tumbuh 75,47%.

Pertumbuhan yang pesat itu disebabkan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga sebanyak 477.778 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper