Kabar24.com, PADANG - Ekspor Sumatra Barat per Juli 2015 makin anjlok menyusul kian turunnya harga sawit/CPO di tingkat petani dan di pasar global, serta melemahnya kurs rupiah terhadap dolar Amerika.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Yomin Tofri mengatakan ekspor Sumbar mengalami penurunan 27,83% atau hanya mencapai US$144,1 juta pada Juli 2015 jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Masih lemahnya harga komoditas CPO menyebabkan nilai ekspor Sumbar turun, padahal ekspor utama Sumbar adalah CPO dan karet," katanya, Kamis (20/8/2015).
Dia menyebutkan jika dibandingkan dari bulan sebelumnya, ekspor daerah itu juga turun 16,59%, dan secara kumulatif untuk periode Januari-Juli 2015 mencapai US$1,05 miliar atau turun 17,74% dari periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, komoditas sawit atau CPO masih menjadi penopang ekspor Sumbar dengan kontribusi terhadap total ekspor 69,38% dan karet berkontribusi 20,37%.
Namun, kedua komoditas itu mengalami penurunan yang signifikan.
Data BPS juga merangkum per Juli tahun ini ekspor CPO turun 29,16% atau hanya US$99,5 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Komoditas karet sedikit naik 9,88% menjadi US$32,3 juta.
Adapun, secara komulatif Januari-Juli ekspor CPO turun 14,12% dan ekspor karet turun 21,57%.
Penurunan nilai ekspor kedua komoditas itu juga diikuti turunnya nilai ekspor produk kimia sebesar 25,64%, dan sisa industri makanan 37,05%.
Sedangkan negara tujuan ekspor Sumbar masih India, Amerika Serikat, Brasil, Singapura, dan Pakistan.
Selain itu, ekspor juga ditujukan ke Saudi Arabia, Tanzania, Mesir, Malaysia, dan Sri Lanka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
