Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas di Balikpapan Akan Kembali Normal

Harga komoditas dalam kelompok bahan makanan di Balikpapan diperkirakan akan kembali normal setelah dua bulan berturut-turut mengalami kenaikan indeks harga dan menjadi penyumbang andil terbesar dalam inflasi.
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Cabai merah/Ilustrasi-Bisnis
Bisnis.com,  BALIKPAPAN — Harga komoditas dalam kelompok bahan makanan di Balikpapan diperkirakan akan kembali normal setelah dua bulan berturut-turut mengalami kenaikan indeks harga dan menjadi penyumbang andil terbesar dalam inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan Nur Wahid memperkirakan kelompok bahan makanan akan tetap menjadi penyumbang andil terbesar dalam inflasi bulan ini di kota tersebut mengingat jangka waktu bulan puasa yang terbagi dalam dua bulan.
Dia juga menyiratkan kemungkinan capaian inflasi yang lebih tinggi dibanding dengan capaian inflasi pada bulan lalu yang mencapai 1,23% dengan kenaikan indeks harga pada seluruh kelompok komoditas konsumsi rumah tangga.
“Kalau pasokannya normal, mungkin harga akan kembali normal setelah Lebaran. Bulan lalu kan puasanya 13 hari, bulan ini puasanya 16 hari. Ditambah lagi tekanan dari Lebaran, jadi dikhawatirkan inflasi justru semakin meninggi,” tuturnya kepada Bisnis, Jumat (3/7/2015).
Pada inflasi bulan lalu, BPS Kota Balikpapan mencatat sumbangan kelompok bahan makanan pada inflasi secara keseluruhan mencapai 1,22% dengan kenaikan indeks harga sebesar 4,80%. Sementara pada Mei, kelompok ini menyumbang 0,68% dengan kenaikan indeks harga sebesar 3,29%.
Nur mengatakan komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga yang cukup signifikan dalam inflasi bulan lalu pada kelompok ini adalah daging ayam ras, ikan kembung, ikan selar, sawi hijau, kacang panjang, dan beras.
Namun, beberapa komoditas yang sama ternyata telah mengalamai kenaikan indeks harga pada inflasi Mei, diantaranya adalah daging ayam ras, sawi hijau, dan ikan kembung.
Padahal Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Balikpapan sebelumnya menyatakan bahwa pemasok bahan makanan seperti daging ayam ras dan beras menjamin pendistribusian pasokan akan lancar selama bulan puasa.
“Ini karena permintaan pasar yang melonjak cukup tinggi dibanding hari-hari biasa, sehingga pasokan yang disediakan oleh pemasok akhirnya tidak mampu menutupi permintaan pasar,” ujar Nur.
Selain itu, dia mengatakan komoditas sayur-sayuran seperti sawi hijau dan bayam yang berasal dari Balikpapan justru mengalami inflasi akibat produksi yang berkurang lantaran curah hujan yang tinggi. Sementara komoditas sayur-sayuran yang didatangkan dari luar daerah justru relatif stabil.
Padahal, biasanya komoditas sayur-sayuran yang didatangkan dari luar daerah seperti kentang, wortel, dan kol, mengalami inflasi imbas dari bergantungnya kelancaran distribusi pada cuaca.
Lebih lanjut, Nur juga memperkirakan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok sandang, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga akan mengalami kenaikan indeks harga pada inflasi bulan ini.
“Orang berpuasa tidak hanya mencari bahan makanan, tapi juga makanan jadi. Selain itu, berkaca dari pengalaman sebelumnya, harga jasa transportasi juga akan naik seiring dengan meningkatnya mobilitas warga menjelang dan selama lebaran,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper