Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aceh Fokus Tingkatkan Industri Mikro dan Kecil

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh fokus meningkatkan pertumbuhan industri mikro dan kecil pada tahun ini. Adapun, pada kuartal IV/2014, produksi IMK Aceh justru menurun 2,08% dari kuartal sebelumnya.
Industri kecil mikro dan kecil di Aceh bakal ditingkatkan./JIBI
Industri kecil mikro dan kecil di Aceh bakal ditingkatkan./JIBI

Bisnis.com,  BANDA ACEH -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh fokus meningkatkan pertumbuhan industri  mikro dan kecil pada tahun ini. Adapun, pada kuartal IV/2014, produksi IMK Aceh justru menurun 2,08% dari kuartal sebelumnya.

Kepala Disperindag Aceh Safwan mengatakan penurunan produksi pada akhir tahun lalu disebabkan oleh perubahan pola konsumsi masyarakat.

"Produksi IMK memang selalu tidak bisa diproyeksi, bergantung pada pola konsumsi masyarakat. Pada 2013 meningkat, tapi tahun lalu melambat. Kami pada tahun ini akan fokus agar IMK tak lagi bergantung dengan pola konsumsi tersebut dan meluaskan pasarnya ke internasional," ucap Safwan, Rabu (18/3/2015).

Dia menjelaskan, pada tahun ini Disperindag Aceh akan meneruskan dan menambah intensitas program pembinaan IMK. Disperindag akan melakukan pembinaan mulai dari produksi hingga pengemasan.

"Kami ingin standardisasi produksi IMK meningkat, karena wisatawan Malaysia sudah mulai mengincar produk kita. Mereka ingin informasi produk jelas, seperti makanan, kapan kadaluarsanya. Tidak bisa lagi produknya tradisional," tambah Safwan.

Berdasarkan data BPS Aceh, pada kuartal IV/2014 dibandingkan dengan kuartal III/2014, produksi IMK pada hampir semu jenis industri mengaami penurunan. Penurunan produksi terbesar terjadi pada industri pengolahan tembakau 11,97%, diikuti tekstil 10,5% dan furnitur yang turun 7,52%.

Adapun, beberapa jenis IMK yang mengalami pertumbuhan produksi yakni industri kulit dan alas kaki naik 4,47%, farmasi dan obat kimia serta tradisional 8,5% dan alat angkutan 16,71%.

Secara tahunan, produksi IMK Aceh pada kuartal tersebut, masih tumbuh 9,27%.

"Pada tahun ini kami kembali menargetkan produksi IMK tumbuh paling tidak 5%. Kami juga akan membantu dari sisi akses untuk mendapatkan modal usaha," tutur Safwan.

Berdasarkan data Bank Indonesia Perwakilan Aceh, pertumbuhan penyaluran kredit UMKM pada akhir tahun lalu juga menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yakni turun 8,98% atau hanya Rp7,09 triliun.

Penyaluran kredit untuk usaha kecil Rp4,4 juta, menengah Rp1,5 triliun, dan mikro Rp2,01 triliun. Adapun, pangsa kredit UMKM masih di atas 25% yakni 28,11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper