Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

USAHA PETERNAKAN Sapi & Kambing di Riau Rugi Akibat Mahalnya Harga Pakan

Pelaku usaha peternakan di Riau mengalami kerugian, karena rendahnya nilai produksi dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangbiakkan setiap ekor hewan ternak.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU - Pelaku usaha peternakan di Riau mengalami kerugian, karena rendahnya nilai produksi dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangbiakkan setiap ekor hewan ternak.

Mawardi Arsad, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, mengatakan tingginya biaya pakan dan upah pekerja membuat biaya pengembangbiakan ternak lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai jual di pasar. Untuk mengembangbiakkan sapi potong, pelaku usaha harus mengeluarkan Rp4,64 juta per ekor setiap tahunnya, sedangkan nilai jualnya hanya Rp2,35 juta per ekor.

Biaya produksi untuk usaha peternakan kambing mencapai Rp1,36 juta per ekor per tahun, dan harga jualnya Rp409.000 per ekor. Pelaku usaha ternak ayam kampung juga harus merugi karena biaya produksi mencapai Rp110.000 per ekor per tahun, dengan harga jual Rp27.000 per ekor, katanya di Pekanbaru, Minggu (28/12).

Mawardi menuturkan biaya pakan menjadi beban paling besar usaha sapi potong, karena mencapai 44,18% dari total biaya yang dikeluarkan. Kemudian upah pekerja yang mencapai mencapai Rp1,51 juta per ekor per tahun. Atau sekitar 32,57% dari total biaya produksi.

Untuk usaha ternak kambing, biaya pakan mencapai Rp673.000 per ekor per tahun, atau 49,21% dari total biaya yang dikeluarkan, sedangkan porsi upah pekerja mencapai 34,61% dari total biaya senilai Rp11,36 juta per ekor per tahun.

Untuk menyiasati tingginya harga pakan untuk sapi potong dan kambing, peternak mencari rumput untuk pakan sendiri, dan membersihkan kandangnya agar dapat menekan upah pekerja, ujarnya.

Berbeda dengan sapi potong dan kambing, porsi biaya terbesar untuk usaha ayam kampung justru pada upah pekerja yang mencapai Rp54.000 per ekor per tahun, atau sekitar 49,17% dari total biaya, sedangkan porsi untuk biaya pakan hanya 31,72%.

Peternak ayam kampung pun menyiasati kerugiannya dengan menjual telurnya. Pasalnya, rata-rata setiap ekor ayam kampung di Riau dapat menghasilkan 10,24 butir telur per siklus, dengan rata-rata 3,52 siklus per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper