MALANG— Sampai dengan akhir Oktober 2012 penyaluran kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KBI) Malang tercatat Rp20,12 triliun
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KBI) Malang Totok Hermiyanto mengatakan penyaluran kredit UMKM sebesar itu berarti 82% dari total kredit yang disalurkan perbankan (Rp24,38 triliun) selama periode dimaksud.
“Jumlah kredit UMKM tersebut tumbuh 16,84% secara year on year,” kataTotok di sela-sela Seminar Hasil Penelitian Komoditas/Produk/Jasa Usaha (KPJu) Unggulan UMKM Kota/Kabupaten Malang, Kota/Kanbupatren Pasuruan, Kota Batu, dan Kab. Jumbang, di Malang, Kamis (6/12/2012).
Dia menegaskan perlu solusi yang konkret berupa dukungan perbankan dan kebijakan publik dari pemerintah untuk mengembangkan UMKM.
Pemerintah dapat memprioritaskan kebijakan ekonomi melalui pengembangan komoditas/produk/jasa usaha (KPJu) unggulan di daerah sebagai upaya menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di daerah.
“Para camat mempunyai peran penting dalam upaya menggali potensi UMKM di daereah, serta mendukung kebijakan kabupaten/kota dan provinsi sehingga tercipta gerakan pengembangan KPJu unggulan secara massif.”
Dampaknya, lanjut dia, pada peningkatan pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pendapatan masyarakat.
Informasi arus bawah dengan kearifan ekonomi lokal perlu didukung pemangku kebijakan dengan lebih berpihak kepada UMKM dan bersifat jangka panjang dan berkelanjutan.
Penelitian KPJu UMKM BI, kata dia, bertujuan pemberian informasi agar dapat memberikan manfaat kepada stakeholders, baik pemerintah daerah, perbankan, kalangan swasta, maupun masyarakat luas yang berkepentingan dalam upaya pemberdayaan UMKM.
Dia meyakinkan BI sudah lama mengembangkan baseline economic survey dalam rangka mengidentifikasi berbagai peluang investasi di daerah. Muaranya pemberian informasi potensi ekonomi suatu daerah.
“Sejak 2006 penelitian mengarah kepada KPJu yang potensial untuk menjadi unggulan daerah. KPJu tersebut juga diharapkan dapat dikenbangkan secara berkelanjutan.”
Penelitian KPJu Unggulan UMKM 2012, ujar Totok, dilaksanakan di lima kota di wilayah kerja KBI Malang, yakni Kota/Kab. Malang, Kota Batu, dan Kota/Kabupaten Pasuruan selama 4 bulan dan Kab. Jombang di wilayah kerja KBI Surabaya.
Tiga kota di wilayah kerja KBI Malang lainnya, yakni Kota/Kab. Probolinggo dilaksanakan pada 2013. Hasil penelitian akan didistribusikan ke seluruh stakeholder. “Kendala yang dihadapi UMKM di wilayah kerja KBI Malang a.l pemasaran, kualitas SDM, keterbatasan modal, agunan, dan kontinuitas ketersediaan bahan baku.” (msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
