Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geger, PBB Rilis Daftar Produk yang "Terlibat" Genosida Israel di Gaza

Tengah viral rilis PBB yang menyebut beberapa brand yang diduga mendanai aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Warga Palestina yang terlantar membawa selimut saat ia pergi mengikuti perintah militer Israel untuk mengevakuasi sebagian kota di Khan Younis, Gaza Selatan, Senin (22/7/2024). Bloomberg/Ahmad Salem
Warga Palestina yang terlantar membawa selimut saat ia pergi mengikuti perintah militer Israel untuk mengevakuasi sebagian kota di Khan Younis, Gaza Selatan, Senin (22/7/2024). Bloomberg/Ahmad Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Tengah viral rilis PBB yang menyebut beberapa brand yang diduga mendanai aksi genosida yang dilakukan Israel di Gaza.

Dilansir dari Al Jazeera, pelapor Khusus PBB Francesca Albanese telah mengeluarkan laporan yang menyebutkan beberapa perusahaan raksasa AS di antara perusahaan-perusahaan yang membantu pendudukan dan perang Israel di Gaza.

Perusahaan-perusahaan dari negara-negara lain seperti dari Cina hingga Meksiko, juga disebutkan.

Laporan terbaru Francesca Albanese, yang dijadwalkan akan dipresentasikan pada konferensi pers di Jenewa pada hari Kamis, menyebutkan 48 pelaku korporasi, termasuk raksasa teknologi Amerika Serikat Microsoft, Alphabet Inc. – perusahaan induk Google – dan Amazon.

Sebuah basis data yang berisi lebih dari 1000 entitas korporasi juga disusun sebagai bagian dari investigasi tersebut.

“Pendudukan [Israel] yang berlangsung selamanya telah menjadi tempat uji coba yang ideal bagi produsen senjata dan Big Tech – yang menyediakan pasokan dan permintaan yang signifikan, pengawasan yang minim, dan akuntabilitas nol – sementara investor serta lembaga swasta dan publik mendapatkan keuntungan secara bebas,” kata laporan tersebut.

"Perusahaan tidak lagi hanya terlibat dalam pendudukan – mereka mungkin terlibat dalam ekonomi genosida," katanya, mengacu pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Dalam pendapat ahli tahun lalu, Albanese mengatakan ada "alasan yang masuk akal" untuk percaya bahwa Israel melakukan genosida di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.

Laporan tersebut menyatakan bahwa temuannya menggambarkan “mengapa genosida Israel terus berlanjut”.

“Karena menguntungkan bagi banyak orang,” katanya.

Perusahaan Apa Saja?

Menurut laporan tersebut, produsen Italia Leonardo SpA terdaftar sebagai kontributor utama di sektor militer, sementara FANUC Corporation Jepang menyediakan mesin robotik untuk lini produksi senjata.

Sementara itu, sektor teknologi telah memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data biometrik oleh pemerintah atas warga Palestina, yang “mendukung rezim perizinan diskriminatif Israel”, kata laporan tersebut.

Microsoft, Alphabet, dan Amazon memberi Israel “akses yang hampir setara dengan pemerintah terhadap teknologi cloud dan AI mereka”, yang meningkatkan kapasitas pemrosesan dan pengawasan datanya.

Perusahaan teknologi AS IBM juga bertanggung jawab untuk melatih personel militer dan intelijen, serta mengelola basis data pusat Otoritas Penduduk, Imigrasi, dan Perbatasan Israel (PIBA) yang menyimpan data biometrik warga Palestina, kata laporan itu.

Laporan itu menemukan bahwa platform perangkat lunak AS Palantir Technologies memperluas dukungannya kepada militer Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023.

Laporan itu mengatakan ada "alasan yang masuk akal" untuk percaya bahwa perusahaan itu menyediakan teknologi kepolisian prediktif otomatis yang digunakan untuk pengambilan keputusan otomatis di medan perang, untuk memproses data dan membuat daftar target termasuk melalui sistem kecerdasan buatan seperti "Lavender", "Gospel" dan "Where's Daddy?

Brand Lain yang Cukup Terkenal, ada di halaman selanjutnya...

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Al Jazeera
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper