Bisnis.com, JAKARTA – Momentum Idulfitri 1446 Hijriyah menjadi ajang introspeksi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk para elite dan tokoh negara untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan perayaan Idulfitri membangkitkan energi rohani yang berpusat pada kalbu yang jernih sebagai hasil dari berpuasa selama satu bulan penuh.
“Setelah kita berpuasa selama satu bulan dan ber-Idulfitri pada 1 Syawal, maka di situlah insan bertaqwa hadir dengan jiwa yang baru hasil dari berpuasa. Setiap Muslim akan menjadi orang yang beragama dengan hanif,” kata Haedar, mengutip Antara, Selasa (1/4/2025).
Muslim yang beragama dengan hanif, lanjut dia, akan menumbuhkan jiwa Khalifatullah fil ardh atau manusia sebagai khalifah di muka bumi yang selalu memakmurkan bumi, mensejahterakan sesama, bahkan menciptakan kehidupan yang baik.
Menurutnya, bahwa siapapun Muslim, baik sebagai warga maupun sebagai elite serta tokoh bangsa, yang berkiprah dalam kehidupan kenegaraan, berperan sebagai para pemimpin negeri dan tokoh umat haruslah memiliki jiwa kekhalifahan di muka bumi selain memiliki jiwa akhlak mulia pantulan dari kesalehan.
“Di situlah posisinya juga sebagai khalifah di muka bumi, yakni memiliki pertanggungjawaban mewakili Tuhan untuk memakmurkan kehidupan,” ujarnya.
Baca Juga
Ia pun menegaskan para pemimpin bangsa dan umat haruslah menjauhi segala hal yang buruk maupun tidak pantas.
Haedar menjelaskan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, pengrusakan sumber daya alam, konflik dan segala hal yang buruk dalam kehidupan bermula dari hawa nafsu yang tidak dikendalikan oleh agama yang hanif.
“Maka dengan kesalehan dan jiwa kekhalifahan, setiap Muslim apapun tanggung jawab yang diembannya senantiasa membawa kemaslahatan dan tidak menimbulkan kemudaratan,” pungkasnya.