Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didepak Donald Trump, Zelensky Justru Disambut Hangat oleh PM Inggris

PM Inggris Keir Starmer menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky usai 'didepak' oleh Presiden AS Donald Trump.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers di Odesa, Ukraina 13 Oktober 2023./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghadiri konferensi pers di Odesa, Ukraina 13 Oktober 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan pelukan hangat pada Sabtu (1/3/2025) waktu setempat setelah pemimpin Ukraina itu terbang ke London untuk berunding setelah 'didepak' dari Gedung Putih oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dikutip melalui Reuters, kerumunan di London orang bersorak ketika Zelensky tiba untuk berunding dengan Starmer di kantornya di Downing Street sebelum pertemuan puncak para pemimpin Eropa yang akan dihadiri oleh presiden Ukraina pada Minggu (2/3/2025) untuk membahas rencana perdamaian bagi Ukraina.

"Saya harap Anda mendengar sebagian sorak-sorai di jalan. Itulah orang-orang Inggris yang keluar untuk menunjukkan betapa mereka mendukung Anda [Ukraina] dan tekad mutlak kami [Inggris] untuk mendukung Anda [Ukraina]," kata Starmer kepada Zelensky.

Di sisi lain, Pemimpin Eropa lainnya juga mengeluarkan pesan dukungan untuk Zelensky dan Ukraina setelah pertemuannya dengan Trump, menyoroti perbedaan antara sekutu tradisional Amerika Serikat dan Eropa atas perang tersebut sejak Trump kembali menjabat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pun berharap agar Zelensky dan Trump tetap tenang dalam sebuah wawancara setelah bentrokan di Gedung Putih itu.

"Saya pikir di luar ketegangan yang terjadi, semua orang perlu menenangkan diri, menunjukkan rasa hormat dan terima kasih, sehingga kita dapat melangkah maju secara konkret, karena apa yang dipertaruhkan terlalu penting," kata Macron. 

Macron mengatakan Zelenskiy telah mengatakan kepadanya bahwa pemimpin Ukraina itu bersedia untuk memulihkan dialog dengan Amerika Serikat, termasuk pada kesepakatan yang memberikan akses AS ke pendapatan dari sumber daya alam Ukraina,.

Sekadar informasi, dalam pertemuan luar biasa di Ruang Oval pada Jumat (28/2/2025), Trump mengancam akan menarik dukungan untuk Ukraina, tiga tahun setelah Rusia menginvasi negara tetangganya yang lebih kecil.

Politisi senior Rusia bereaksi dengan gembira atas apa yang mereka lihat sebagai penghinaan Zelensky di Gedung Putih, dengan mengatakan bahwa pemimpin Ukraina mendapatkan apa yang pantas diterimanya dan bahwa bantuan militer AS ke Kyiv sekarang harus dipotong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper