Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Filipina Sara Duterte Resmi Dimakzulkan, Gara-gara Ingin Bunuh Marcos Jr.

Senat Filipina resmi memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte imbas pernyataan ingin membunuh Presiden Marcos Jr.
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte./Reuters
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat atau Senat Filipina resmi memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte, putri dari mantan Presiden Rodrigo Duterte, pada Rabu waktu setempat (6/2/2025). 

Mengutip Reuters, pemakzulan ini didasarkan pada tuduhan bahwa Duterte menyalahgunakan dana publik saat menjabat sebagai wakil presiden dan menteri pendidikan, mengumpulkan kekayaan yang tak dapat dijelaskan, dan mengancam nyawa Presiden Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr., ibu negara, dan Ketua DPR Filipina. 

Meski demikian, Duterte secara konsisten membantah semua tuduhan tersebut. Adapun, pemakzulan ini terjadi di tengah perseturuan sengit antara Sara Duterte dan Marcos yang semakin memanas sejak runtuhnya aliansi politik mereka, yakni aliansi yang sebelumnya membawa kemenangan besar salam pemilu 2022. 

Sara Duterte menjadi pejabat terpilih tertinggi kedua di Filipina yang dimakzulkan setelah mantan Presiden Joseph Estrada pada 2000.

Langkah tersebut menjadi pukulan besar bagi keluarga Duterte, yang popularitasnya melonjak setelah Rodrigo Duterte memenangkan pemilu 2016 dengan kampanye sebagai wali kota pemberantas kejahatan. Saat menjadi Presiden, ia juga 'mengguncang' kebijakan luar negeri Filipina dan melancarkan “perang terhadap narkoba”.

Saudara Sara, yakni anggota DPR Davao Paolo Duterte, dengan cepat mengecam pemakzulan ini sebagai langkah bermotif politik.

“Catat kata-kata saya: penyalahgunaan kekuasaan yang sembrono ini tidak akan berakhir sesuai harapan mereka,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Pemakzulan ini diterima oleh Senat, tak lama setelah 215 dari 306 anggota DPR menyetujuinya dengan memberikan sorak-sorai dan tepuk tangan.

Sara Duterte Ancam Bunuh Bongbong

Publik Filipina dibuat heboh pasca Wakil Presiden Sara Duterte mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr.

Baik Sara maupun Bongbong Marcos adalah bagian dari dinasti politik berpengaruh di Filipina. Sara adalah putri dari Presiden Filipina yang cukup kontroversial karena melakukan 'pembersihan' terhadap kartel narkona, Rodrigo Duterte. Sementara itu, Marcos Jr adalah putra diktator Ferdinand Marcos yang ditumbangkan oleh gerakan 'People Power' pada dekade 1980-an lalu.

Adapun, Sara Duterte kemudian mengklarifikasi pernyataannya tentang rencana pembunuhan Marcos. Dia merasa pernyataannya telah diartikan di luar konteks.

Mengutip Instagram resmi Duterte yakni @indaysaraduterte pada Senin (25/11/2024) Duterte meminta bukti transparansi dari Dewan Keamanan Nasional atau NSC mengenai pertemuan-pertemuan yang pernah diadakan.

“Saya ingin melihat salinan pemberitahuan pertemuan dengan bukti layanan, daftar hadir, foto-foto pertemuan, dan notulen rapat yang diaktakan di hadapan notaris di mana Dewan, baik yang hadir maupun yang tidak hadir, memutuskan untuk mempertimbangkan komentar Wakil Presiden terhadap Presiden, yang diambil di luar konteks yang logis, sebagai masalah keamanan nasional,” terangnya dalam pernyataan tersebut. 

Sara menuturkan bahwa sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional, tak pernah sekalipun menerima pemberitahuan rapat sejak 30 Juni 2022. Dia juga meminta NSA untuk mengirim risalah yang disahkan oleh notaris.

“Saya meminta NSA untuk mengirimkan kepada saya risalah yang disahkan oleh notaris dari semua rapat yang diselenggarakan oleh Dewan sejak 30 Juni 2022, jika ada.  Saya ingin meninjau apa yang telah dicapai dewan sejauh ini, dalam hal kebijakan dan rekomendasi untuk keamanan nasional,” tutur Duterte dalam surat tersebut. 

Terlebih, ia meminta kepada NSA untuk memberikan penjelasan tertulis dalam 24 jam dengan dasar hukum mengapa Wapres bukan bagian dari NSC atau mengapa ia sebagai anggota tak diundang dalam rapat. 

“Saya mendesak semua anggota Dewan Keamanan Nasional dan rakyat Filipina untuk menuntut transparan dan akuntabel dari personel NSC,” tulisnya


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper