Bisnis.com, JAKARTA - Sholat sunnah rawatib merupakan sholat sunnah yang dikerjakan sebelum (qabliyah) dan sesudah (ba'diyah) sholat fardhu.
Sholat sunnah ini memiliki keutamaannya sangat besar. Bahkan Nabi Muhammad SAW selalu mengerjakan sholat sunnah rawatib.
Beliau tidak pernah meninggalkannya meskipun dalam keadaan mukim (tidak berpergian jauh).
Di antara beberapa waktu pelaksanaan shalat sunnah Rawatib adalah empat rakaat sebelum Ashar, empat rakaat sebelum dan setelah Zuhur, dua rakaat sebelum dan setelah Maghrib, dua rakaat sebelum dan setelah Isya’, dan dua rakaat sebelum subuh.
Niat dan tata cara sholat wajib sunnah rawatib
Berikut ini adalah beberapa hal mengenai sholat sunnah rawatib yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
Niat Sholat Rawatib
1. Sholat Rawatib Dzuhur
Baca Juga
Niat: Ushallî sunnatad dhuhri arba‘a raka‘âtin/rak‘ataini qabliyyatan/ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Zuhur empat rakaat/dua rakaat karena Allah ta’ala
Shalat Zuhur dilengkapi dengan empat rakaat sebelum dan sesudah shalat fardhu.
2. Sholat Rawatib Ashar
Niat: Ushallî sunnatal ashri arba’a raka‘âtin/rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah Ashar empat rakaat/dua rakaat karena Allah ta’ala
Shalat Ashar memiliki empat rakaat sunnah Rawatib yang di lakukan sebelum shalat fardhu. Sholat sunnah ini boleh dilakukan dengan sekali salam atau dua kali salam (melakukannya masing-masing dua rakaat).
3. Sholat Rawatib Magrib
Dalam shalat Magrib, syariat menganjurkan kita shalat sunnah Rawatib dua kali, qabliyah dan ba’diyah yang masing-masing dilaksanakan dua rakaat.
Niat: Ushallî sunnatal Maghrib rak'ataini qabliyyatan/ba'diyatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Maghrib dua rakaat karena Allah ta’ala
4. Sholat Rawatib Isya
Sebagaimana shalat Maghrib, Isya’ juga memiliki dua waktu sunnah Rawatib, qabliyah dan ba’diyah, dan masing-masing dikerjakan dua rakaat.
Niat: Ushallî sunnatal Isya’ rak‘ataini qabliyyatan/ba’diyatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah/ba’diyah Isya’ dua rakaat karena Allah ta’ala
5. Sholat Rawatib Subuh
Shalat Subuh dilakukan dengan dua rakaat yang dilakukan sebelum shalat fardhu (sunnah qabliyah)
Niat: Ushallî sunnatas subhi rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya shalat sunnah qabliyah subuh dua rakaat karena Allah ta’ala
Cara Melaksanakan Sholat Rawatib
- Tidak didahului oleh adzan dan iqomah
- Dilaksanakan secara munfarid (sendirian)
- Bacaannya tidak dinyaringkan
- Jika lebih dari dua rakaat, maka setiap dua rakaat satu salam
- Sebaiknya tempat mengerjakan sholat rawatib pindah sedikit dari tempat mengerjakan sholat fardhu
- Diutamakan pada rakaat pertama membaca surat Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas
- Diawali dengan niat menurut macam sholatnya
Tata Cara Sholat Sunnah Rawatib
- Membaca niat
- Takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek (dianjurkan surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas)
- Rukuk dengan Tuma'ninah (Allahu Akbar)
- Itidal dengan Tumaninah
- Sujud dengan Tuma'ninah
- Duduk diantara dua sujud, dengan Tuma'ninah
- Sujud kedua dengan tumaninah (Allahu Akbar)
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek yang dihapal
- Rukuk dengan tuma'ninah (Allahu Akbar)
- Itidal
- Sujud pertama (rakaat kedua)
- Duduk diantara dua sujud
- Sujud kedua (rakaat kedua)
- Tasyahud akhir
- Salam
Keutamaan Sholat Sunnah Rawatib
Melansir NU Online, sholat sunnah rawatib memiliki sejumlah keutamaan bagi umat muslim yang menjalankannya.
Sholat sunnah rawatib merupakan penyempurna ibadah, yang apabila dilakukan akan mendapatkan syafaat yang baik dari Allah SWT.
Sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
إن فريضة الصلاة والزكاة وغيرهما إذا لم تتم تكمل بالتطوع
Artinya, “Shalat fardhu, zakat, dan kewajiban-kewajiban lain bila masih tidak sempurna, maka dapat disempurnakan dengan yang sunnah”
Hal ini juga sejalan dengan sebuh hadits qudsi yang berbunyi sebagai berikut:
فإن انتقص من فريضته شيئا قال الرب سبحانه : أنظروا هل لعبدي من تطوع فيكمل به ما انقص من الفريضة؟
Artinya, “Bila seorang hamba mengalami cacat atau kurang dalam amal ibadah, maka Allah berfirman, ‘Wahai para malaikat, lihatlah dahulu apakah hambaku punya amal sunnah, sehingga itu bisa menyempurnakan amalnya yang kurang?”
Doa Setelah Sholat Sunnah Rawatib
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِي وَخَطَايَاىَ كُلَّهَا اَللّٰهُمَّ اَنْعِشْنِى وَاجْبُرْنِى وَاهْدِنِى لِصَالِحِ الْاَ عْمَالِ وَالْاَخْلاَقِ اِنَّهُ لاَيَهْدِى لِصَالِحِهَاوَلاَيَصْرِفُ سَيِّئها اِلاَّاَنْتَ
Allohummaghfirlii dzunuubii wa khothooyaaya kullahaa. Allohumman’isynii wajburnii wahdinii li shoolihil a’maali wal akhlaaqi innahuu laa haydii li shoolihihaa wa laa yashrifu sayyiahaa illaa anta.
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku atas segala dosaku dan kesalahanku. Ya Allah, tinggikan aku dan tutupi (aib)ku, serta berilah aku petunjuk kepada kebaikan amal dan akhlak. Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat menunjukkan kepada kebaikan amal dan akhlak, serta tidak ada seorang pun yang dapat memalingkan dari keburukan amal dan akhlak kecuali Engkau.