Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Titip Indonesia dkk. kepada Donald Trump?

Presiden AS, Joe Biden menitipkan beberapa pesan kepada Presiden Terpilih AS, Donald Trump.
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan dalam acara peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 di Museu De Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024)./Reuters
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan dalam acara peluncuran Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada KTT G20 di Museu De Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS, Joe Biden menitipkan beberapa pesan kepada Presiden Terpilih AS, Donald Trump.

Salah satunya yakni Biden menitipkan kawasan Indo-Pasifik, yang di dalamnya juga termasuk Indonesia, kepada Trump.

Dilansir dari Voice of America, Jake Sullivan mendesak pemerintahan Trump yang akan datang untuk melanjutkan strategi Presiden Joe Biden dalam memperkuat hubungan dengan sekutu dan mitra di Indo-Pasifik guna melawan musuh termasuk China dan Korea Utara.

"Kasus yang akan kami sampaikan kepada mereka adalah bahwa posisi Amerika di kawasan ini luar biasa kuat saat ini," kata Sullivan.

"Harus ada lebih banyak kesinambungan daripada perubahan signifikan terkait strategi Indo-Pasifik kita. Namun, saya tidak tahu apa yang akan dilakukan tim yang baru," ia menambahan.

Sullivan, yang dianggap sebagai salah satu arsitek utama strategi Indo-Pasifik pemerintahan Biden, mengatakan pendekatan ini sudah berhasil dengan baik. 

Ia kemudian memeringatkan bahwa menyimpang dari hal tersebut akan membawa risiko bagi pemerintahan AS sendiri.

Permintaan pemerintah Biden soal Ukraina

Pada kesempatan tersebut, Sullivan juga mengulangi peringatan pemerintah agar tidak mengurangi dukungan AS untuk Kyiv.

Padahal selama ini, Trump dikenal sebagai sosok yang menjanjikan kedamaian dengan mengurangi dukungan senjata AS kepada Kyiv.

Para pembantu Biden sering menyuarakan kekhawatiran bahwa keengganan Barat untuk memperkuat pertahanan Kyiv.

Mereka takut jika hal ini dapat membuat Tiongkok berani mengikuti jejak Rusia dan menginvasi tetangga demokratisnya yang lebih kecil, Taiwan, atau bertindak lebih agresif terhadap klaim teritorialnya yang disengketakan di Laut Cina Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper