Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto membanggakan Kabinet Merah Putih (KMP) yang mampu bekerja taktis dan cepat di depan sejumlah pengusaha dari luar negeri di Istana Negara, Selasa (3/12/2024).
Orang nomor satu di Indonesia itu menyebut bahwa meskipun secara administratif dirinya baru menjabat aktif selama 44 hari, tetapi salah satu gebrakannya adalah melakukan lawatan selama 16 hari atau 2 pekan di awal masa pemerintahannya.
“Tetapi, saya ingin mengatakan bahwa saya sangat puas dengan persembahan administrasi saya selama 44 hari ini. Kebanyakan target yang telah kami buat telah diusahakan dengan baik dengan komitmen yang telah kami lakukan,” ujarnya dalam forum itu.
Lebih lanjut, Kepala Negara mengaku baru kemarin, Senin (2/12) malam dirinya melakukan pertemuan Sidang Kabinet Paripurna yang Ke-3 yang berjalan sejak 44 hari dia menjabat.
Dalam sidang tersebut, kata Prabowo, dirinya menguji apa yang telah berhasil mereka lakukan selama 44 hari dan melihat hasilnya Presiden Ke-8 RI itu berterima kasih kepada kabinetnya atas perkejaan yang luar biasa. Bahkan meskipun harus meninggalkan Indonesia selama 2 pekan.
“Saya pikir kami bekerja dengan sangat cepat. Saya pikir ini mungkin salah satu karakteristik kabinet kami. Sekarang kami bekerja dengan sangat cepat. Saya sudah mendengar banyak orang mengatakan bahwa di kalender, tidak ada hari merah. Tidak ada hari merah di kalender saya,” pungkas Prabowo.
Baca Juga
Untuk diketahui, Prabowo Subianto menerima kunjungan dari sejumlah pengusaha asal Luar Negeri di Istana Negara, Selasa (3/12/2024).
Hadir Presiden Exxon Mobil Indonesia Carole Gall hingga Garrick Thompson selaku Managing Director FedEx Express Indonesia.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun bertemu dengan 53 pengusaha internasional itu pada pukul 10.00 WIB.
Pertemuan di Indonesia kali ini ditengarai bakal membahas kelanjutan komitmen investasi dari perusahaan-perusahaan internasional tersebut di Indonesia. Imbas lawatan Prabowo selama 2 pekan ke 6 Negara, yaitu China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, hingga Uni Emiraat Arab.