Bisnis.com, JAKARTA – Prabowo Subianto yang baru saja dilantik sebagai Presiden ke-8 RI mengatakan dalam pidato perdananya bahwa Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif, tidak mau ikut pakta militer manapun.
Dia mengatakan bahwa Indonesia memilih jalan untuk bersahabat dengan semua negara, dan akan menjalankan politik luar negeri dengan bertetangga baik dengan negara manapun.
“Dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif non blok, kita tidak mau ikut pakta-pakta militer manapun, kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara sudah berkali-kali saya canangkan Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik, we want to be a good neighbor,” katanya, dalam pidato perdananya, Minggu (20/10/2024).
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa Indonesia menganut filosofi "seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," dengan begitu akan menjadi sahabat dengan semua negara.
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip anti penjajahan karena pernah mengalami penjajahan dan anti penindasan karena pernah ditindas.
“Kita anti rasialisme anti apartheid karena kita pernah mengalami waktu kita dijajah kita bahkan digolongkan lebih rendah dari anjing, banyak prasasti dan marmer papan-papan di mana disebut honden en inlander verboden. Saya masih liat prasasti di kolam renang Manggarai tahun 78. Karena itu kita punya prinsip kita harus solider membela rakyat yang tertindas di dunia ini,” ucapnya.
Untuk diketahui, Prabowo memberikan pidato pertamanya sebagai Presiden ke-8 RI usai dilantik pada hari ini. Bersama Gibran Rakabuming Raka, dia akan memimpin Indonesia untuk periode 2024-2029.
Sebelum pelantikan, Prabowo bersanding dengan Joko Widodo (Jokowi) selaku Presiden sebelumnya, berjalan beriringan dan duduk bersebelahan saat akan dilantik menjadi Presiden RI. Sebelum menjadi Presiden, dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI di bawah pemerintahan Jokowi.