Bisnis.com, JAKARTA - Menteri kini menjadi sorotan, Bahlil Lahadalia yang menjabat sebagai Menteri ESDM semasa pemerintahan Jokowi, diketahui mendapat ajakan untuk bergabung dengan Kabinet baru Prabowo-Gibran.
Dalam keterangannya, Bahlil mengatakan tugas kerja yang akan diemban tidak jauh dari apa yang telah dikerjakan selama menjadi menteri saat ini.
Bahlil termasuk sebagai salah satu politisi yang mengalami kenaikan jabatan bak roket yang meluncur dengan cepat. Baru-baru ini dirinya juga berhasil mencuri perhatian atas gelar S3 yang didapatnya dari Universitas Indonesia.
Berikut ini adalah rangkuman profil Bahlil Lahadalia:
Merupakan seorang pengusaha/politisi/investor kelahiran 9 Agustus 1976 di Banda, Maluku Tengah. Bahlil adalah anak ke 2 dari 8 bersaudara dan merupakan anak dari Lahadalia dan Nurdjani.
Bahlil muda mengenyam pendidikan di Maluku Tengah, dari SD Negeri 1 Banda Neira hingga SMP Negeri 1 Banda. Dirinya kemudian pindah ke Fakfak, Papua untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas nya ke SMA YAPIS Fakfak.
Masa mahasiswa nya ia habiskan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, sebuah perguruan tinggi swasta lokal yang berfokus pada Keuangan dan Perbankan. Bahlil lulus dari STIE Port Numbay pada usia 26 tahun, imbas keterlibatan pada kerusuhan Mei 1998.
Selama menjadi mahasiswa, Bahlil turut aktif dalam kegiatan Organisasi perhimpunan Mahasiswa Islam di Papua. Bahlil melanjutkan pendidikan Magisternya di Universitas Cendrawasih di bidang Ekonomi. Terbaru dirinya baru saja lulus Cumlaude dan memperoleh gelar Doktor di Universitas Indonesia.
Jejak kariernya dimulai sejak kecil dari berjualan sampai menjadi supir angkot, Bahlil muda setelah mendapat gelar sarjana, sempat menjadi staff di perusahaan Sucofindo. Alih-alih bekerja di Sucofindo, Bahlil mendirikan 3 Usaha bersama temannya dengan nama PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.
Kariernya sebagai pengusaha tergolong bagus Kini, Bahlil menjadi pemilik PT Rifa Capital Holding Company yang membawahi 10 perusahaan lainnya. Keaktifannya dalam organisasi masih berlangsung sampai dewasa, terhitung Bahlil dipilih menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ke-16 (2015-2019).
Koneksinya terhadap Presiden Joko Widodo sudah dimulai sejak mereka bertemu di acara Musyawarah Nasional HIPMI XVI di Jakarta pada 2019. Kecemerlangan karier bisnisnya yang membawa keuntungan kepada negara menyebabkan Jokowi melirik dan meminta bantuan kepada Bahlil.
Karir pemerintahanya dilakukannya saat debut menjadi ketua BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) pada tahun 2019 - 2024, posisi ini didapatnya dari Jokowi yang menggantikan Tom Lembong yang saat itu Ketua BKPM. Hal ini adalah hasil buah tangan sebab jasanya sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda dalam jajaran Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma’aruf pada 2019.
Namun, pada periode pemerintahan Jokowi-Ma’aruf, Bahlil ditunjuk menjadi Menteri Investasi Pertama Indonesia pada tahun 2021. Tidak hanya itu,pada tahun 2022 dirinya juga dipilih sebagai Menteri Sementara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan Arifin Tasrif yang sakit.
Akhirnya Agustus 2024 lalu, Jokowi resmi menunjuk Bahlil menjadi menteri ESDM dalam perombakan kabinet pada ujung waktu kekuasaannya.
Pria kelahiran Banda Neira ini juga terpilih menjadi Ketua Umum Golkar dengan sistem aklamasi menggantikan Airlangga Hartarto. Padahal Bahlil sudah keluar dari keanggotaan Golkar sejak 2009 silam dan baru bergabung lagi pada 2024. (Enrich Samuel)