Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia-Australia Uji Kemampuan Tempur, Gelar Latihan Perang Terbesar Setelah Pelantikan Prabowo

Indonesia-Australia dijadwalkan menggelar latihan perang besar-besaran yang melibatkan angkatan darat, laut, dan udara setelah pelantikan Prabowo jadi Presiden.
Iustrasi sejumlah prajurit berbaris dalam gladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023). Gladi bersih yang diikuti 4.630 personel dan 130 alutsista dari tiga matra TNI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Iustrasi sejumlah prajurit berbaris dalam gladi bersih Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/10/2023). Gladi bersih yang diikuti 4.630 personel dan 130 alutsista dari tiga matra TNI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia dan Australia akan menggelar latihan perang terbesar antar kedua negara November 2024 mendatang alias beberapa pekan setelah pelantikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Presiden ke-8.

Seperti diketahui, sesuai jadwal Prabowo akan diambil sumpahnya sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Latihan perang terbesar yang penah diselenggarakan dilakukan setelah kedua negara menandatangani pakta keamanan baru yang diharapkan mempererat hubungan diplomatik. Latihan gabungan ini akan dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur, dan melibatkan sekitar 2.000 anggota pasukan dari kedua negara.

Wakil Perdana Menteri Australia sekaligus Kepala Pertahanan Richard Marles mengumumkan latihan gabungan ini kemarin di Magelang, Jawa Tengah. Sebelumnya, Richard baru saja menandatangani pakta kerja sama pertahanan dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

“Latihan ini akan mencakup wilayah udara, darat, dan laut,” kata Marles dikutip dari Bloomberg, Jumat (30/8/2024).

Dia menggambarkan latihan bersama ini sebagai 'latihan paling rumit yang pernah dilakukan' oleh kedua negara.

Latihan tersebut akan melibatkan kapal serbu amfibi dan jet tempur F-35 milik Australia, serta mencakup kegiatan untuk menghadapi serangan siber.

Penandatanganan perjanjian ini terjadi hanya seminggu setelah presiden terpilih Indonesia bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, untuk menyelesaikan kesepakatan yang disebut sebagai “landasan vital” dalam hubungan pertahanan kedua negara.

Pakta keamanan ini muncul di tengah upaya Australia memperdalam aliansi di Asia Tenggara, termasuk dengan menghadiri KTT Asean, mengunjungi Filipina, dan mempererat hubungan dengan Vietnam selama setahun terakhir.

Tahun ini, Indonesia dan Australia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik yang telah mengalami berbagai dinamika, dari ketegangan ekstrem selama Perang Dingin hingga hubungan yang semakin hangat dalam beberapa tahun terakhir. “Saya berharap dapat melanjutkan, mendukung, dan memperkaya hubungan ini dalam beberapa bulan dan tahun mendatang,” kata Prabowo.

Indonesia, yang telah lama menerapkan kebijakan luar negeri yang non-blok, mendapat dukungan penuh dari Australia atas sikap ini. "Itulah warisan negara ini, dan kami menghormatinya," kata Marles.

"Sangatlah penting bagi Australia untuk memiliki Indonesia yang non-blok sebagai tetangga terdekat kami," katanya menambahkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper