Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengaku belum akan memberikan sanksi terhadap 5 tokoh muda yang mengunjungi Israel.
Diketahui, 5 Nahdliyin tersebut bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada beberapa pekan lalu.
Foto-foto kunjungan 5 tokoh muda NU ke Israel ini pun menjadi viral setelah beredar di media sosial X.
Kelima tokoh muda tersebut adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Adapun Zainul Maarif di akun Instagramnya mengatakan bahwa kunjungan tersebut dilakukan sebagai diskusi dan mengungkapkan gagasan terkait konflik Hamas dan Israel.
Sayangnya dari pantauan Bisnis pada Senin (15/7), akun Instagram tokoh tersebut telah dikunci.
Baca Juga
Ketua PBNU Savic Ali mengatakan pihaknya akan meminta klarifikasi mengenai kunjungan tersebut.
Kunjungan yang dilakukan oleh 5 tokoh muda tersebut, kata Savic, adalah inisiasi pribadi dan tidak ada kaitannya dengan organisasi.
PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” tegas Savic Ali, Minggu (14/7), dikutip dari NU Online.
Savic Ali pun mengatakan bahwa Tindakan 5 Nahdliyin tersebut dilakukan karena tidak paham geopolitik dan hanya melukai perasaan warga NU.
Padahal sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas yakni berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.
“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” katanya.
Menurut Savic, PBNU saat ini sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.
Bahkan, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bertemu dan berbincang secara khusus dengan Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Kamis (11/7/2024) lalu.
“Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Pelestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” jelasnya.