Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Martin Griffiths, mengatakan peristiwa serangan yang dilakukan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mengubah Gaza, Palestina menjadi neraka dunia.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/6/2024), Griffiths menambahkan bahwa hampir mustahil untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk di Jalur Gaza. Hal ini mengingat bahwa warga sipil dan infrastruktur di Jalur Gaza mengalami kerusakan parah dan adanya politisasi untuk mempersulit bantuan yang masuk.
“Pekerja kemanusiaan dan PBB di Gaza terbunuh dalam jumlah yang tidak masuk akal,” tunjuknya dalam pernyataan resmi, dikutip dari WAFA pada Selasa (18/6/2024).
Selain itu, Griffiths menuturkan bahwa Amerika terus memasok senjata ke Israel dan negara-negara lain meskipun serangan tersebut memberikan dampak yang mengerikan terhadap warga sipil di Gaza.
Sementara itu, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina atau The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa serangan terus berlanjut di Rafah dan Jalur Gaza bagian selatan walaupun Israel mengumumkan jeda taktis. Melalui jeda taktis, bantuan kemanusiaan dimungkinkan dapat masuk.
“Jadi saat ini, saya dapat memberitahu Anda bahwa permusuhan terus berlanjut di Rafah dan Gaza selatan. Secara operasional, sejauh ini tidak ada yang berubah,” ujar Lazzarini, dikutip dari laman ABNA pada Selasa (18/6/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut, Lazzarini mengatakan bahwa UNRWA telah mendapat pemberitahuan dari tentara Israel mengenai informasi jeda taktis. Namun, pemberitahuan tersebut hanya dalam bahasa Inggris dan segera diikuti dengan penolakan.
“Saat ini, saya tidak melihat apa pun yang dapat digambarkan sebagai gencatan senjata sementara,” lanjutnya.
(Nona Amalia)