Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pantai Singapura Terkena Tumpahan Minyak, Kualitas Air untuk Warga Aman?

Badan Air Nasional Singapura menuturkan bahwa pasokan air tidak terpengaruh oleh insiden tumpahan minyak.
Tumpahan minyak di Pantai Tanjong, Pulau Sentosa, Singapura/Bloomberg
Tumpahan minyak di Pantai Tanjong, Pulau Sentosa, Singapura/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pantai di Singapura ditutup usai insiden tumpahan minyak. Badan Air Nasional Singapura kemudian menyampaikan bahwa pasokan air tidak terpengaruh oleh insiden tersebut. 

Diketahui bahwa upaya pembersihan dan pembendungan telah dilakukan sejak kejadian pada Jumat sore (14/6/2024) kala sebuah kapal keruk menabrak kapal bunker di Terminal Pasri Panjang. 

“Tidak ada dampak terhadap reservoir air tawar kami karena tumpahan minyak hanya terbatas pada wilayah pesisir dan beberapa saluran air pesisir. Saluran air ini mengalirkan dan membuang air hujan ke laut dan tidak terhubung dengan waduk kami,” jelas PUB, yakni Badan Air Nasional Singapura, dikutip dari Channel News Asia (CNA). 

Adapun, minyak mulai tersapu pada Sabtu (15/6) di sepanjang beberapa pantai di Singapura, termasuk di pulau Sentosa dan di East Coast Park, mengotori pasir menjadi hitam dan menyebarkan bau bahan petrokimia ke udara.

PUB menuturkan bahwa tidak ada minyak yang terdeteksi di dekat pengambilan air laut di Pabrik Desalinasi Pulau Jurong, yang paling dekat dengan lokasi tumpahan minyak.

“Indikasi kualitas air tetap normal. Pabrik Desalinasi Marina East, yang terletak jauh di sepanjang pantai, memiliki kemampuan mode ganda dengan fleksibilitas untuk mengolah air laut atau air waduk. Saat ini dalam mode 'waduk' dan mengolah air dari Waduk Marina,” jelas badan tersebut. 

Pihaknya juga akan terus memantau kualitas air laut dengan cermat, untuk memastikan operasi tidak terkena dampak. 

Pihak berwenang mengatakan dalam pernyataan bersama terpisah pada Senin malam (17/6) bahwa tahap berikutnya dari operasi pembersihan telah dimulai, melibatkan penempatan tambahan berbagai alat pengapung untuk menahan minyak di perairan (oil boom) dan pemulihan minyak.

Sekitar 1.500 unit alat pengapung telah dipasang dengan rencana untuk menambahkan 1.600 lagi dalam beberapa hari mendatang.

Alat-alat ini akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang ditunjuk untuk mendukung penahanan minyak yang terkumpul guna memfasilitasi operasi pembersihan dari pantai dan garis pantai.

Badan Lingkungan Hidup nasional (NEA) juga telah melakukan tes kualitas udara harian di area yang terkena dampak di sepanjang Sentosa, East Coast Park, dan Labrador Nature Reserve sejak Sabtu (15/6). 

Pihak berwenang menuturkan bahwa upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan publik dan personel yang terlibat dalam operasi pembersihan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Channel News Asia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper