Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membantu panitia seleksi (pansel) untuk memastikan rekam jejak calon pimpinan dan dewan pengawas (dewas).
Hal itu disampaikan oleh Ketua pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh usai bertemu dengan pimpinan KPK, Rabu (12/6/2024). Dalam pertemuan tersebut, Ateh menyebut pansel mendapatkan banyak informasi soal kelembagaan KPK, sosok calon pimpinan yang diharapkan serta pengalaman pimpinan periode ini.
Ateh menyebut hasil pertemuan itu dimasukkan sebagai penilaian profil (profile assesment) bagi para pendaftar calon pimpinan dan dewas. KPK juga nantinya disebut akan membantu memastikan para calon bersih dari riwayat korupsi.
"Kami minta bantuan nanti untuk memberikan clearance pada calon-calon pimpinan KPK yang nanti akan mendaftar dalam seleksi ini," ujarnya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Ateh juga menyebut, pansel akan meminta bantuan dari lembaga negara lainnya selain KPK untuk memastikan para calon pimpinan serta dewas KPK bersih dari riwayat korupsi.
"Nanti kami akan sampaikan ke KPK itu. Enggak hanya ke KPK sebenarnya, ke beberapa lembaga lainnya kami minta informasi itu ya," tuturnya.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan lembaganya sudah menyampaikan kepada pansel ihwal profil calon pimpinan yang dibutuhkan ke depannya.
"Tadi sudah kami sampaikan terkait dengan kondisi KPK dan terkait dengan profil pimpinan yang kira-kira sesuai dengan kebutuhan KPK, karakteristik KPK, dan harapan-harapan pimpinan untuk pimpinan berikutnya tentu saja," ucapnya.
Proses Dengar Pendapat
Sebelumnya, Wakil Ketua Pansel KPK Arif Satria mengatakan bahwa proses mendengar pendapat dari elemen masyarakat dan lembaga negara sejalan dengan dimulainya pengumuman resmi soal pendaftaran calon pimpinan dan dewas KPK, Selasa (4/6/2024), di situs resmi setneg.go.id serta website kpk.go.id.
"Sehingga proses kita dalam rangka untuk seleksi pimpinan KPK dan dewas ini berjalan sekali lagi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan yang diharapkan publik," ujar Arif dalam konferensi pers mengenai hasil rapat kedua pansel di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menyebut, agenda mendengar pendapat masyarakat akan dimulai dengan bertemu pemimpin redkasi media, Rabu (5/6/2024). Kemudian, dilanjutkan dengan pimpinan perguruan tinggi, BUMN dan CSO.
Arif mengklaim berharap mendapatkan mmasukan hingga aspirasi dari pertemuan pansel KPK dengan penggiat antikorupsi. Pertemuan dengan elemen masyarakat berlangsung hingga 10 Juni.
Nantinya, agenda mendengar pendapat akan dilanjutkan dengan pertemuan bersama lembaga negara termasuk dengan pimpinan maupun dewas KPK saat ini.
"Seperti pimpinan KPK sendiri kita akan juga mengagendakan untuk pertemuan, dengan dewas. Kemudian juga dengan Kapolri, dengan Jaksa Agung, dengan Kepala BIN, Mahkamah Agung. Ada sejumlah lembaga negara yang nanti kita akan berkomunikasi," tuturnya.