Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Piano Man, Sisi Lain Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas

PAPPRI akan menggelar konser musik rutin sebagai inisiatif mengembangkan ekosistem musik Indonesia. Konser perdana menampilkan Tony Wenas, Ketua Umum PAPPRI.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas tampil bersama Penyanyi Ruth Sahanaya pada konser tunggal bertajuk The Piano Man di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Konser yang diinisiasi Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia (Pappri) tersebut digelar dalam rangka mengapresiasi para musisi senior di Indonesia, sekaligus menjadi pencapaian terbaik Tony Wenas dalam perjalanan karir musiknya selama lebih dari 40 tahun./Bisnis-Arief Hermawan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas tampil bersama Penyanyi Ruth Sahanaya pada konser tunggal bertajuk The Piano Man di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (7/6/2024). Konser yang diinisiasi Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu Pemusik Republik Indonesia (Pappri) tersebut digelar dalam rangka mengapresiasi para musisi senior di Indonesia, sekaligus menjadi pencapaian terbaik Tony Wenas dalam perjalanan karir musiknya selama lebih dari 40 tahun./Bisnis-Arief Hermawan

Apa yang terjadi jika sebuah piano ada di hadapan Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia? Jawabannya mudah. Sebuah konser apik berdurasi 133 menit, seperti yang terjadi pada Jumat (7/6/2024) malam di Djakarta Teater.

Malam itu, sekitar 20 lagu dilantunkan dengan indah dalam konser bertajuk The Piano Man. The Piano Man—diambil dari lagu yang ditulis dan dibawakan Billy Joel—merujuk pada sosok Tony Wenas itu sendiri. Piano Man pun menjadi satu judul lagu yang dibawakan Tony Wenas, diiringi permainan harmonika yang meliuk-liuk dengan indahnya dari Rega Dauna.

Tony bergantian-gantian memainkan piano dan kibor sambil bernyanyi beberapa lagu. Tak hanya bernyanyi secara langsung, dia juga mengiringi beberapa guest star. Dalam beberapa lagu, dia berduet dengan para guest star.  

Bagi sebagian besar yang hadir malam itu, kepiawaian Tony dalam mendentingkan jari-jari di atas piano atau keyboard bukan sesuatu yang baru. Pun keahliannya dalam bernyanyi.

Nama Tony Wenas memang sudah tidak asing di kalangan pencinta musik Tanah Air. Tony Wenas beken bersama band Solid’ 80; band kampus yang terbentuk oleh sejumlah mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Indonesia, pada tahun 1980.

Solid’ 80 beranggotakan sederet nama. Tony Wenas, AA Sulaiman, Setiawan Adi, Glenn Tumbelaka, Achink Nugroho, Emiel KWP, dan Boyke Sidharta. Tony Wenas adalah vokalis sekaligus keyboardist-nya.

Tony sesekali masih berkumpul dengan Solid’ 80. Dalam beberapa kesempatan, mereka masih bernyanyi bersama, dengan beberapa anggota Solid’ 80. Hanya saja, tidak sesering yang dilakukan pada tahun 80-an.

Maklum saja, Tony kini seorang profesional yang malang melintang di industri pertambangan. Dia adalah orang nomor satu di PT Freeport Indonesia (PTFI).

Sebelum di Freeport Indonesia, Tony juga dipercaya sebagai Presiden & CEO PT Vale Indonesia, Country Head Intrepid Mines Ltd – Indonesia, Presiden Direktur PT Riau andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Managing Director Asia Pacific Resources Intenational Limited (APRIL Group), hingga Presiden PT Berkat Resources Indonesia.

Tony juga memegang jabatan di sejumlah organisasi, antara lain Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Indonesian Mining Association (IMA), hingga Perhimpunan Ahli Pertambangan (Perhapi). Sejak Maret 2022, Tony dipercayakan sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI). Sebelumnya, jabatan ini dipegang oleh AM Hendropriyono.

Konser Jumat malam itu sesungguhnya adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai Ketua Umum PAPPRI.

Malam itu, Tony melepaskan diri dari ‘hiruk-pikuk’ pemberitaan Freeport Indonesia yang tengah ramai soal penambahan saham 10% ke Pemerintahan Indonesia. Juga soal rencana beroperasinya smelter baru milik Freeport Indonesia di Gresik pada Juni mendatang.

***

Konser musik bertajuk ‘The Piano Man’ pada Jumat malam itu boleh dibilang berlangsung renyah dan hangat. Renyah karena ditingkahi lelucon-lelucon receh tetapi segar dari Lilo, sahabat sekaligus rekan musisi Tony Wenas.

Lilo, yang mengaku telah mengenal Tony Wenas puluhan tahun dan berada dalam karier musik Tony Wenas, didaulat secara khusus untuk menjadi MC bersama Kamidia Radisti.

Lilo juga turut bernyanyi bersama Tony. Selain Lilo, ada Once Mekel, Ruth Sahanaya, Eka Deli, Kadri, Rio Sidik, Rega Dauna, Solid’ 80, Krisna Prameswara, hingga Dwiki Dharmawan.

Dwiki yang juga adalah Sekjen PAPPRI mengungkapkan konser tersebut merupakan bagian dari inisiatif organisasi untuk mengembangkan ekosistem musik Indonesia, termasuk mensejahterakan seniman yang tergabung di dalamnya.

Sebagai bagian dari upaya itu, sambungnya, PAPPRI menginisiasi PAPPRI Live yang terinspirasi oleh Kennedy Honors di Washington DC. Acara tersebut selanjutnya akan rutin digelar, dengan bintang tamunya adalah musisi-musisi yang tergabung dalam PAPPRI. “Konser musik PAPPRI pertama kali oleh Ketua Umumnya, Tony Wenas. Selanjutnya, akan ada musisi-musisi lain,” kata Dwiki.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas tampil dalam konser tunggal bertajuk The Piano Man di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (7/6/2024)/Bisnis-Arief Hermawan P
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas tampil dalam konser tunggal bertajuk The Piano Man di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (7/6/2024)/Bisnis-Arief Hermawan P

Tantowi Yahya, musisi sekaligus mantan Dubes Indonesia untuk Selandia Baru, mengapresiasi konser tersebut. Tantowi juga pernah memegang tampuk PAPPRI pada era 2012-2017.

Tantowi secara khusus mengapresiasi Tony Wenas. Tantowi yang ‘masuk’ Jakarta pada tahun 1980-an mengaku menjadi penggemar Tony dan Solid’ 80. “Bermula dari penggemar karena saya tonton karya-karyanya sejak 1980-an lalu kita bersahabat, dan menjadi mitra di PAPPRI,” tutur Tantowi.

Ketika menjadi Ketua Umum PAPPRI, Tony Wenas adalah bendaharanya.  

Bagi Tantowi, sosok Tony Wenas memiliki semua kelebihan yang jarang terjadi dalam diri satu orang. Semua kelebihan itu seolah diambil oleh satu orang bernama Tony Wenas. Tantowi menggambarkan sosok Tony Wenas seperti Boy dalam Catatan Si Boy, film drama roman yang beken pada tahun 1980-an.

“Dia ganteng, pintar, figur ayah dan suami yang hebat, sukses kariernya dan tentu saja banyak duitnya dan bukan kaleng-kaleng karena dia Presdir Freeport Indonesia, dan rajin gereja. Tony Wenas mampu menciptakan equilibrium itu. Sukses di semua bidang,” tutur Tantowi yang langsung disambut gelak tawa hadirin.

***

Malam itu, semua bernostalgia. Pasalnya, sebagian besar lagu yang dimainkan dan dinyanyikan adalah lagu-lagu lawas. Semuanya adalah lagu-lagu yang selalu dibawakan oleh Tony Wenas.

Lagu Babe dari Styx mengawali nostalgia malam itu, dan disusul oleh sebuah lagu dari Chicago, Happy Man.

Duet Tony Wenas and Ruth Sahanaya membawakan Here We’ll Stay yang dipopulerkan oleh Phil Collins & Frida Lyngstad menjadi lagu berikutnya.

Diiringi orkestra Dwiki Dharmawan, Tony Wenas kemudian menyanyikan sebuah lagu dari Simon and Garfunkel, Bridge Over Troubled Water.

Sesi 1 konser malam itu pun ditutup oleh duet bersama Eka Deli, dalam lagu The Prayer, yang dipopulerkan oleh Josh Groban.

Pada sesi II, duet Tony Wenas dan Ruth Sahanaya kembali membawakan lagu Hasrat & Cita yang dipopulerkan oleh Fariz RM, disusul oleh suara Once Mekel dengan lagu Easy Lover milik Phil Collins, hingga sebuah lagu dari John Anderson.

Selain Piano Man, karya Billy Joel lainnya adalah Zanzibar. Di sini, Tony Wenas bernyanyi sembari diiringi trompet Rio Sidik. Duet Tony Wenas dan Rio Sidik juga berpadu apik dan lincah dalam lagu Copacabana, Barry Manilow.

Lagu lainnya yang juga dimainkan malam itu adalah Rossana, dari Toto hingga dua lagu milik Chrisye, Kala Sang Surya Tenggelam dan Galih & Ratna.

Malam semakin larut. Namun, tentu saja malam tak akan berakhir tanpa lagu-lagu Queen. Tony Wenas dan Queen memang tak dapat dipisahkan. Dalam berbagai kesempatan, ketika didaulat bernyanyi, Tony tak pernah melupakan lagu-lagu Queen.

Ditemani Kadri dan Once Mekel, lagu You Take My Breath Away dari Queen mengalir dengan indahnya. Pembagian suara yang apik dan dentingan piano Tony membuat lagu tersebut makin indah.

Sebuah nomor dari Queen juga meluncur dari Solid ’80, Somebody to Love. Tony juga bernyanyi sendiri untuk lagu Love of My Life dari Queen, diiringi orkestra Dwiki Dharmawan.

Konser The Piano Man malam itu ditutup dengan karya Queen yang paling gemilang, Bohemian Rhapsody. Pada menit 22.57.

Suara Solid’ 80, Kadri, Lilo, Once, dan Tony berpadu asyik. Menutup malam itu dengan indah.

… nothing really matters, nothing really matters to me… any way the wind blows…

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper