Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soeharto, Madeg Pandito Setelah 32 Tahun Berkuasa

Orde Baru yang berusia 32 tahun akhirnya mencapai klimaksnya saat Presiden Soeharto menyampaikan pidato pengunduran diri menjelang hari lahir.
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto bersama dengan Presiden Soeharto/instagram @prabowo
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto bersama dengan Presiden Soeharto/instagram @prabowo

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden kedua RI Soeharto, di sela-sela lawatannya ke Kairo, Mesir, menyatakan jka masyarakat tidak mempercayainya lagi, dia bersedia diganti asal dengan cara konstitusional.

“Saya siap madeg pandito, memberikan nasihat kepada anak cucu dan mendekatkan diri kepada Tuhan,” katanya seusai bertemu Presiden Mesir Hosni Mubarak, Kamis dinihari WIB, seperti dikutip dalam salah satu berita utama Bisnis Indonesia edisi Kamis 14 Mei 1998 berjudul Pak Harto: Silakan Ganti Saya.

Madeg pandito dalam cerita pewayangan digambarkan sebagai kebiasaan raja-raja Jawa saat sepuh untuk mewariskan kerajaan kepada penerusnya untuk kemudian pergi meninggalkan kerajaan, menyendiri dan bertapa.

Ucapannya itu disampaikan menyusul kerusuhan yang terjadi pada Rabu 13 Mei 1998 (kelak dikenal sebagai peristiwa kerusuhan Mei 1998) di beberapa wilayah Jakarta yang dipicu oleh Tragedi Trisakti 12 Mei.

Akibat kerusuhan, nilai tukar rupiah di pasar internasional, hari itu, Rabu (13/5/1998), sempat anjlok 18,68 persen dalam sehari, dari Rp9.250 per dolar AS ke level Rp11.375. Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan melorot 6,6 persen ke posisi 402,05.

“Saya tak akan menggunakan kekuatan bersenjata [untuk mempertahankan kepemimpinan]. Tetapi reformasi politik harus dilakukan secara konstitusional,” tandas Soeharto lagi.

Dia juga membantah bahwa selama ini terjadi monopoli usaha oleh keluarganya. Dia juga menyangkal jika nilai kekayaan pribadinya merupakan yang terbesar keempat di dunia. “Kalau itu benar, akan saya bagi-bagikan kepada rakyat Indonesia.”

Selanjutnya, dalam jumpa pers, Senin (18/5/1998), Ketua DPR/MPR Harmoko menyampaikan harapan pimpinan dewan agar Presiden Soeharto mengundurkan diri demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Adapun, Menhankam/Pangab Jenderal TNI Wiranto, dalam kesempatan terpisah menilai hal itu sebagai pernyataan pribadi pimpinan dewan karena tidak diambil dalam suatu sidang paripurna.

Rentetan peristiwa yang terus memanas itu membawa Orde Baru yang berusia 32 tahun bagai telur di atas tanduk dan akhirnya mencapai klimaksnya saat Presiden Soeharto menyampaikan pidato pengunduran diri pada Kamis, 21 Mei 1998 atau 18 hari menjelang perayaan hari lahirnya ke-77 tahun yang jatuh pada 8 Juni (1921).

Presiden Soeharto tengah menyematkan pangkat kepada Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto
Presiden Soeharto tengah menyematkan pangkat kepada Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto

Adapun, Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, yang juga menantu dari Presiden Soeharto, terlihat membagikan sejumlah foto di akun instagramnya untuk mengenang 103 tahun hari lahirnya Presiden kedua RI.

Berikut adalah pidato pengunduran diri Soeharto sebagai Presiden kedua Indonesia, 26 tahun silam:

“Sejak beberapa waktu terakhir, saya mengikuti dengan cermat perkembangan situasi nasional kita, terutama aspirasi rakyat untuk mengadakan reformasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Atas dasar pemahaman saya yang mendalam terhadap aspirasi tersebut dan terdorong oleh keyakinan bahwa reformasi perlu dilaksanakan secara tertib, damai, dan konstitusional.

Demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa serta kelangsungan pembangunan nasional, saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII.

Namun, kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan komite tersebut.

Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Reformasi, maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.

Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik.

Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan secara sungguh-sungguh memperhatikan pandangan pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari Kamis, 21 Mei 1998.

Pernyataan saya berhenti dari jabatan sebagai Presiden RI saya sampaikan di hadapan saudara-saudara pimpinan DPR dan juga adalah pimpinan MPR pada kesempatan silaturahmi.

Sesuai Pasal 8 UUD 1945, maka Wakil Presiden RI, Prof. Dr. Ing. BJ Habibie yang akan melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden/Mandataris MPR 1998-2003.

Atas bantuan dan dukungan rakyat selama saya memimpin negara dan bangsa Indonesia ini saya ucapkan terima kasih dan minta maaf bila ada kesalahan dan kekurangan-kekurangannya semoga bangsa Indonesia tetap jaya dengan Pancasila dan UUD 1945.

Mulai hari ini pula Kabinet Pembangunan VII demisioner dan kepada para menteri saya ucapkan terima kasih.

Oleh karena keadaan tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan pengucapan sumpah di hadapan DPR, maka untuk menghindari kekosongan pimpinan dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, kiranya saudara wakil presiden sekarang juga akan melaksanakan sumpah jabatan presiden di hadapan Mahkamah Agung RI.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper