Bisnis.com, JAKARTA — Kader PDI Perjuangan Achmad Fauzi dinilai memiliki kans untuk menjadi bakal calon wakil gubernur yang mendampingi Khofifah Indar Parawansa dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.
Peluang itu dinilai terbuka setelah PDIP menawarkan opsi baru kepada Khofifah untuk mencalonkan diri kembali di Pemilihan Gubernur Jatim 2024 kendati telah mendapat restu Partai Golkar dan Demokrat dengan menggandeng cawagub petahana, Emil Dardak.
PDIP ‘merayu’ Khofifah dengan menjanjikan basis pemilih kuat yang tidak kalah besar dari massa pendukung Emil Dardak, yakni kaum Islam-Abangan.
Direktur Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) ARCI Baihaki Sirajt mengakui potensi basis massa yang dimiliki oleh PDI Perjuangan di Jatim. Selain kaum Islam-Abangan, pemilih nasionalis dan kader PDIP yang kuat hingga tataran ‘akar rumput’ menjadi modal kuat bagi PDIP untuk mendukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
“Berdasarkan survei kami, sekitar 90% pemilih PDIP di Pileg 2024 juga memilih Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Artinya, loyalitas kader dan simpatisan kuat di PDIP,” tegasnya kepada Bisnis, Rabu (29/5/2024).
Baihaki pun menilai Achmad Fauzi sebagai sosok yang potensial mendampingi Khofifah. Pasalnya, berdasarkan survei ARCI, cagub alternatif yang ditawarkan PKB yakni KH Marzuki Mustamar memiliki elektabilitas yang lebih tinggi ketika didampingi kader PDIP yakni Achmad Fauzi.
Baca Juga
“Ahmad Fauzi ini memang secara elektoral tinggi dibandingkan calon lain bila disandingkan dengan KH Marzuki Mustamar sebagai calon alternatif melawan Khofifah,” jelasnya.
Seperti diketahui, PDIP mengeklaim telah menyiapkan 'kaum Abangan' untuk maju sebagai partner Khofifah di Pilkada Jatim 2024.
Melalui Ketua DPD Jatim PDIP Said Abdullah, partai pemenang Pileg 2024 itu menggoda Gubernur Jatim Petahana Khofifah untuk menggandeng kaum Abangan sebagai wakilnya di Pilkada Jatim 2024.
Said optimistis, Khofifah akan untung besar apabila memilih kader PDIP sebagai wakilnya. Tawaran PDIP yakni dukungan kaum Islam-Abangan di Jatim akan melengkapi basis massa Nahdliyin yang dimiliki Khofifah, santri yang dibesarkan dari kalangan NU.
"Jadi kalau Mbak Khofifah bersedia merangkul kalangan abangan sebagai wakilnya yang berasal dari PDI Perjuangan, saya kira dua kekuatan ini akan mewakili dua corak kultural besar di Jatim," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/5/2024).
Said mengatakan, PDIP memiliki banyak kader yang siap mendampingi Khofifah dan ajang Pilkada 2024. Dia berpendapat, kader-kader tersebut memiliki pengalaman dan prestasi memimpin daerah.
Ketua Badan Anggaran DPR ini pun mencontohkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Terkait nama terakhir, Said mengatakan jika Khofifah memilih Fauzi sebagai wakilnya maka kadernya itu akan mewakili masyarakat Madura. Apalagi, sambungnya, sudah lama tidak ada pemimpin Jatim yang merupakan orang Madura.
"Prinsipnya, PDI Perjuangan Jawa Timur akan siap menggerakkan seluruh kekuatan untuk memenangkan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan," tutupnya.