Bisnis.com, JAKARTA - Israel menghadapi kecaman internasional setelah serangan udara di Kota Rafah di Selatan Gaza, yang dilaporkan menewaskan puluhan orang, dan kebanyakan dari mereka adalah warga sipil, di kamp pengungsian, pada Minggu malam (26/5/2024).
Israel mengatakan serangan itu menargetkan dua teroris senior Hamas. Namun serangan itu juga melanda daerah di lingkungan Tel Al-Sultan di Rafah Barat di mana ribuan orang berlindung, yang menyebabkan kobaran api yang melalap beberapa tenda pengungsian.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 45 orang dan 60 orang terluka. Jumlah tersebut belum dapat segera diverifikasi.
Kecaman internasional menghujani Israel atas serangan tersebut, beberapa di antaranya yaitu:
1. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell
Borrell mengutuk serangan tersebut dengan sangat keras dalam sebuah unggahan di X, pada Senin sore (27/5/2024).
“Ngeri dengan berita yang keluar dari Rafah mengenai serangan Israel yang menewaskan puluhan pengungsi, termasuk anak-anak kecil,” katanya.
Baca Juga
Borrell juga menegaskan kembali tuntutannya agar Israel menghentikan tindakan militer di Rafah, sesuai dengan perintah Mahkamah Internasional (ICJ).
Dia mengatakan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza, dan serangan-serangan itu harus segera dihentikan, serta perintah ICJ harus dihormati oleh semua pihak.
“Ini benar-benar sebuah dilema bagaimana komunitas internasional dapat memaksakan implementasi keputusan tersebut," ujarnya.
Sejauh ini Israel menolak interpretasi bahwa keputusan ICJ mengharuskan penghentian serangan ke Kota Rafah.
2. Utusan PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland
Wennesland mengatakan bahwa dia sangat terganggu dengan serangan yang dilakukan di Rafah.
“Saya menyerukan kepada pihak berwenang Israel untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas insiden ini, meminta pertanggung jawaban mereka yang melakukan kesalahan, dan segera mengambil langkah-langkah untuk lebih melindungi warga sipil,” katanya.
3. Kepresidenan Otoritas Palestina
Kepresidenan Otoritas Palestina menuduh Israel sengaja menargetkan pusat pengungsian di Rafah, pada Senin (27/5/2024).
“Tindakan pembantaian keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel merupakan tantangan terhadap semua resolusi legitimasi internasional,” kata kepresidenan Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan.
4. Kementerian Luar Negeri Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang menuduh Israel melakukan pemboman yang disengaja terhadap pusat pengungsi.
Mesir menyerukan untuk menerapkan langkah-langkah yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer di Rafah.
5. Kementerian Luar Negeri Qatar
Adapun dalam sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Qatar, mengatakan bahwa serangan tersebut dapat menimbulkan dampak diplomatik, dan dapat menghambat perundingan menuju gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Doha menyuarakan kekhawatiran bahwa pemboman tersebut akan mempersulit upaya mediasi yang sedang berlangsung dan menghalangi tercapainya kesepakatan untuk gencatan senjata yang segera dan permanen.
6. Presiden Prancis, Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia marah dengan serangan Israel yang telah menewaskan banyak pengungsi di Rafah.
“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina. Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” katanya di X.
7. Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto menyatakan bahwa serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza tidak lagi dapat dibenarkan, yang merupakan salah satu kritik paling keras yang dilontarkan Roma sejauh ini terhadap kampanye Israel.
“Ada situasi yang semakin sulit, di mana rakyat Palestina diperas tanpa memperhatikan hak-hak pria, wanita, dan anak-anak tak bersalah yang tidak ada hubungannya dengan Hamas, dan hal ini tidak dapat lagi dibenarkan. Kami menyaksikan situasi ini dengan putus asa," katanya.
8. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi
"Arab Saudi juga mengutuk serangan Israel di Rafah, yang terbaru menargetkan tenda pengungsi Palestina di dekat gudang UNRWA di barat laut Rafah,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan pada Senin (27/5/2024).
9. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya akan melakukan segala kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang “biadab” atas serangan mematikan di Rafah.
“Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang barbar dan pembunuh yang tidak memiliki rasa kemanusiaan,” kata Erdogan.
Seperti diketahui, IDF mengkonfirmasi bahwa mereka telah melancarkan serangan udara di Rafah, tetapi mengatakan bahwa mereka menargetkan kompleks Hamas tempat para pejabat senior berkumpul, pada Minggu malam (26/5/2024).