Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung ihwal etika politik dalam pidato pembukaan rapat paripurna DPR ke-13 masa persidangan IV tahun sidang 2023-2024 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (5/3/2024). Rapat kali ini juga membahas soal hak angket.
Pidato Puan itu sendiri dibacakan oleh wakilnya, Sufmi Dasco Ahmad. Puan tidak bisa hadir karena sedang kunjungan kerja ke Prancis.
Dalam pidato yang diwakilkan tersebut, Puan menekankan pentingnya etika politik dalam penyelenggaraan pemilu. Dalam hal ini, lanjutnya, penting peserta pemilu menerima apapun hasil pemilu.
"Sebagai kompetisi maka menang dan kalah selalu ada dalam pemilu. Kita dituntut untuk memiliki etika politik untuk siap kalah dan siap menang," jelas Puan, seperti yang dibacakan Dasco.
Meskipun demikian, sambungnya, etika politik untuk siap kalah dan menang harus disertai dengan etika politik penyelenggaraan pemilu yang bebas, jujur, dan adil sesuai amanat konstitusi.
Menurut elite PDI Perjuangan (PDIP) ini, yang terpenting negara harus bisa menciptakan kondisi yang memungkinkan rakyat menggunakan kedaulatan hak secara bebas.
Baca Juga
"Oleh karena itu menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua untuk menciptakan pemilu sebagai prosedur demokrasi yang harus berada dalam budaya politik yang makin maju, yang ditunjukkan dengan cara berpolitik yang semakin beradab dan mencerdaskan kehidupan rakyat," ujarnya.
Puan pun turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah menggunakan hak pilihnya pada pencoblosan, 14 Februari lalu. Apalagi, apabila turut menjaga ketertiban dan persatuan Indonesia di tengah perbedaan pilihan.